08. Cemburu

931 57 0
                                    

Happy reading
...
🦋
...

-Reygan Dinata Putra-

-Adelia Bulan Permata-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Adelia Bulan Permata-

Kalau mampir di cerita ini,jangan lupa di vote;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau mampir di cerita ini,jangan lupa di vote;)

...🦋...

Reygan dan kedua temannya kini sedang berjalan di koridor sekolah.

Baju yang tidak dimasukkan, dasi yang tidak rapi, serta headband hitam yang terpampang jelas di kepala Reygan. Sungguh sangat sangat menambah aura jamet pada diri mereka.

Di ujung koridor, Reygan melihat Reno yang sedang asik berbicara dengan adel. Entah apa yang dibicarakan mereka berdua, sampai sampai membuat gadis itul tertawa lepas.

Reygan menyipitkan kedua matanya untuk sedikit memastikan. Tak butuh lama, ia pun langsung melangkahkan kaki jenjangnya ke arah mereka, diikuti kedua sahabtnya yang selalu mengekor di belakang tubuh jangkung Reygan.

"Ekhem. Katanya sih kalau orang yang lagi berduaan entar ketiganya setan." Cibir Reygan.

"Lah setannya elo dong Rey" jawab Reno.

"Kurang asem. Lo ngapain disini sih? Kan lo kelas 12, bisa-bisa nya kluyuran sampai ke kelas 11."

"Suka suka gue lah. Emang ini sekolah punya nenek moyang lo?"

"Emang sekolah ini punya nenek moyang gue, puas lo?"

"Omegat Rey, emang bener ini sekolah punya nenek moyang lo? Kok gue baru tau sih" ucap Barra dengan histeris.

"Bodoh!" Garrel meggeleng-gelengkan kepalanya.

Sedangkan Reygan dengan cepat menginjak kaki barra.

"Sakit monyet!" Barra memegang kakinya.

"Monyet kok teriak monyet" tutur Garrel.

"Diem lo Rel, sakit nih" ringis Barra mengelus jari-jari kaki kirinya yang tertutup sepatu.

Reygan Dinata (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang