Sesampainya wanita itu tepat di depan jeruji sel. Ia sedikit ternganga dan bersiap untuk mengucapkan suatu kata.
"Steve?" kata wanita itu saat melihat Steve.
"Peggy?" ujar Steve saat menoleh ke arah wanita itu. Steve langsung berdiri dan mendekat ke jeruji sel.
"Bagaimana kau bisa ada di sini? Aku mendapat panggilan kalau ada seseorang bernama Sam ditangkap di sel dan ingin menemuiku." Kata wanita itu yang Steve panggil dengan sebutan Peggy.
"Maaf aku harus menyamarkan namaku. Aku baru saja mau mengembalikan tesseract. Aku datang dari tahun 202-" Bisik Steve yang baru saja ingin menjelaskan, tapi Peggy memotong pembicaraannya.
"Sshhh. Jangan disini. Ada petugas di belakangku, informasi itu mungkin membahayakanmu. Aku akan mengeluarkanmu dari sini." Bisik Peggy kepada Steve.
"Tolong keluarkan ia juga. Vanessa bersamaku." Ujar Steve sambil menggeser posisi badannya sehingga Peggy dapat melihatku.
"Tapi katanya kalian tidak bersama." Kata Peggy dengan raut wajah bingung.
"Aku tahu. Aku ingin membantunya. Kumohon, aku percaya padamu, Peggy." Kata Steve kepada Peggy.
Peggy menganggukkan kepalanya. Ia tersenyum dan memegang wajah Steve sebelum pergi. Ia berjalan keluar dari ruangan ini. Aku rasa ia akan mengurus Steve dan aku. Steve melihat ke arahku dan berjalan mendekat untuk duduk di sampingku.
"Kita akan keluar dari sini. Dan aku akan membantumu." Kata Steve kepadaku. Aku hanya mengangguk kepada Steve.
Aku dan Steve menunggu dengan harapan Peggy dapat mengeluarkan kami berdua. Kami terus melihat jam di tangan kiriku karena sudah tidak nyaman berada di sini.. Tidak banyak perbincangan yang aku lakukan dengan Steve. Steve terlihat menyembunyikan banyak hal dan ragu apakah ia harus mengatakannya. Aku pun tidak dapat berucap banyak karena aku memang tidak mengingat apa pun. Setengah jam berlalu dan Peggy pun datang bersama petugas keamanan. Mereka membukakan jeruji sel dan mengeluarkan kami. Peggy membawa kami keluar dari sana. Aku berjalan mengikuti Peggy dan ia membawa kami masuk ke dalam mobil miliknya. Aku duduk di belakang dan Steve duduk di samping kursi kemudi yang diduduki oleh Peggy.
"Peggy. Saat aku kesini, mereka mengambil alat milikku. Bentuknya kecil seperti gelang berukuran telapak tangan. Bisakah kamu mengambilnya?" ujar Steve kepada Peggy.
"Harus sekarang?" tanya Peggy.
"Ya. Alat itu agak rusak tadi, tapi jangan sampai alat itu diketahui oleh orang lain." Kataku.
Peggy mengangguk dan langsung keluar untuk mencari alat milik Steve. Steve bersandar di kursinya sambil menghela napas. Ia terlihat sedikit lega karena kehadiran Peggy. Aku tidak ingin membuat Steve bertambah penat jadi aku tidak akan bertanya apa-pun lagi untuk sementara waktu. Aku melihat dari kaca jendela mobil. Aku memang lupa ingatan, tapi aku tahu beberapa benda dari zamanku yang memang tidak mirip dengan zaman ini. Aku semakin percaya kalau aku datang dari masa depan.
Peggy pun datang dan langsung masuk ke mobil. Ia mengeluarkan benda dari kantungnya.
"Ini milikmu?" tanya Peggy kepada Steve dengan gelisah.
"Ya." Jawab Steve lalu mengambil alat itu dari tangan Peggy.
"Oke, kita harus segera pergi." Ujar Peggy sambil berusaha menyalakan mesin mobilnya.
"Ada apa?" tanya Steve kebingungan.
"Aku mencurinya dari ruang penyimpanan." Kata Peggy.
Peggy menyalakan mesin mobil dan langsung menancap gas. Ia pun membawa kami, entah ke mana.
"Alat apa itu?" tanya Peggy sambil menyetir.
"Semacam... mesin waktu." Jawab Steve dengan ragu.
"Aku kira itu alat pengganti pakaian." Sahutku.
"Itu juga salah satunya." Ujar Steve sambil menoleh ke belakang.
"Sekarang jelaskan. Apa yang terjadi?" kata Peggy.
"Beberapa minggu lalu aku mengambil tesseract dan partikel Pym di sini. Sesuatu yang kacau terjadi di masa depan, aku membutuhkan benda-benda itu. Dan tadi aku datang untuk mengembalikannya." Jawab Steve.
"Aku tahu... maksudku, aku tahu kamu tidak akan berada di sel itu untuk sesuatu yang buruk. Jadi kamu sudah menyelamatkan semuanya?" tanya Peggy kepada Steve.
"Kau sudah tahu tentang masa depan?" Tanya Steve yang semakin bingung.
"Tidak. Aku hanya mencerna ucapanmu tadi tentang kekacauan di masa depan. Jadi kamu berhasil?" Kata Peggy.
"Tidak semuanya. Vanessa juga dari masa depan, aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Ia kehilangan ingatannya dan aku rasa aku harus membantunya." Kata Steve.
"Tidak pernah berubah, kamu selalu menjadi Steve seperti dulu dan akan selalu seperti itu." Kata Peggy sambil tersenyum.
Aku masih harus mencerna semuanya. Kalau Steve datang dari 50 tahun di depan, mengapa Peggy sudah mengenal Steve sekarang?
(Vote and comment. Satu vote dari kalian sangat berharga. Thank you)
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)
Fanfiction[Fan Fiction Spin Off dari Avengers: End Game] Setelah kemenangan melawan Thanos, Steve hendak mengembalikan Infinity Stones ke garis waktu asalnya. Dalam perjalanannya mengembalikan batu-batu tersebut, Steve dikejutkan dengan kehadiran seorang pere...