"Apa yang kau lakukan?" Tanya Steve pada Strange.
"Mengajakmu melihat makhluk itu." Jawab Strange.
"Tapi apa yang terjadi dengan tubuh kita?" Tanyaku.
"Aku memisahkan proyeksi astral kalian dengan tubuh kalian. Perjalanan antar multiverse akan lebih mudah dengan kondisi seperti ini, dan tidak terlalu membahayakan. Tapi kita hanya bisa melihat, tidak ada yang dapat kita sentuh." Jawabnya menjelaskan. Strange kembali mengepalkan tangannya dan menyentuh kepalan tangannya satu sama lain, cahaya berwarna oranye keluar dari tangannya. Ia menggerakkan tangannya memutar dan menghempaskan energi berwarna oranye itu ke arahku. Aku dapat merasakan energi oranye itu seakan mengakses pikiranku.
Tubuhku seakan tertarik jauh ke belakang dengan kecepatan cahaya. Aku melihat garis berwarna warni melewatiku. Napasku agak sesak karena hal ini. Setelah melesat begitu jauh ke belakang, kami tiba-tiba berhenti di sebuah permukaan daratan yang asing dengan langit berwarna gelap. Suatu penampakan di langit menarik perhatianku. Bola planet berwarna biru besar terlihat di gelapnya langit.
"What the f... Itu Galactus?" Kataku saat melihat suatu makhluk besar yang berada di balik bumi.
"Apa itu bumi?" Tanya Bucky menunjuk ke bola besar biru yang aku sedang lihat.
"Dimana kita?" Tanya Steve pada Strange.
"Ya, Galactus. Dan itu bumi [Y/N]. Kita berada di bulan." Jawab Strange, pantas saja kami tidak melakukan perjalanan dengan tubuh kami. Kami tidak akan mungkin dapat bernapas di bulan tanpa pakaian seperti astronot.
"Apa yang kita lakukan disini?" Tanya Steve pada Strange.
"Lihatlah Galactus. Makhluk sebesar itu tidak dapat aku taklukan. Seandainya aku gagal berunding dengannya, aku juga akan terhisap olehnya." Jawab Strange.
Makhluk itu rupanya lebih besar dari pada yang aku perkirakan. Saat aku masih di bumi itu, aku tidak dapat melihat dengan jelas karena aku berada tepat di permukaan bumi. Begitu melihat dari kejauhan seperti ini, sekarang semuanya jelas.
"Bisakah kau berkomunikasi dengannya sekarang?" Tanya Steve pada Strange.
"Tidak sekarang. Aku harus mencari tahu lebih dalam tentang mahkluk itu. Tadi aku hanya memerlukan akses dari pikiran [Y/N] untuk dapat menemukan dunia dan garis waktu ini." Ucap Strange. Belum sempat mengajukan lebih banyak pertanyaan, Strange kembali menarik kami, dan membuat tubuh kami kembali terhempas melalui kilatan cahaya. Kami pun kembali ke dalam tubuh kami di New York dan aku terjatuh karena hempasan yang lumayan kencang. Steve dan Bucky mampu menahan hempasan itu sehingga mereka tidak terjatuh. Strange mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.
"Sekarang kau mengerti mengapa tadinya aku tidak mau membantu?" Tanya Strange saat menarik tanganku berdiri. Aku pun berdiri dan merapikan bajuku.
"Ya, makhluk itu sangat besar, lebih besar dari perkiraanku." Jawabku.
"Jadi kau tidak mampu melawannya?" Tanya Bucky.
"Melawannya? Tentu saja tidak. Berunding dengannya mungkin saja." Jawab Strange sambil menghembuskan napasnya agak kencang hingga terdengar. "Aku akan hubungi kalian jika aku berhasil, maupun tidak. Beri aku waktu satu minggu." Lanjut Strange.
"Apa yang akan kita lakukan dalam satu minggu?" tanyaku.
"Nikmati Ney York." Jawab Strange singkat.
"Bucky, kau punya ponsel?" Tanya Steve pada Bucky. Bucky mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan memberikannya pada Steve. Steve mengambil ponsel itu dan memberikannya pada Strange. "Berikan nomormu, dan hubungi kami jika kau membutuhkan sesuatu." Ucap Steve.
"Aku bisa langsung teleportasi ke kalian. Tapi jika telepon membuatmu lebih nyaman, baiklah." Kata Strange dan mengambil telepon milik Bucky untuk menulis nomornya.
"Aku penggemar teknologi lama. Dan selalu ketinggalan zaman." Jawab Steve dan mengambil ponsel itu setelah Strange selesai menulis nomornya. Steve mengembalikan ponsel itu kepada Bucky.
Aku, Steve dan Bucky berpamitan dengan Strange untuk meninggalkan tempat itu. Kami kembali memberhentikan taksi dan Bucky mengarahkan tujuannya. Aku rasa kami akan menetap di tempat Bucky.
(Dont' forget to vote. Thank You)
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)
Fanfiction[Fan Fiction Spin Off dari Avengers: End Game] Setelah kemenangan melawan Thanos, Steve hendak mengembalikan Infinity Stones ke garis waktu asalnya. Dalam perjalanannya mengembalikan batu-batu tersebut, Steve dikejutkan dengan kehadiran seorang pere...