Part 20: Silver ke Hitam

808 154 11
                                    

Aku dan Steve menciut menjadi kecil. Dengan mesin waktu ini kami harus memilih sendiri perjalanan ruang waktu, tidak seperti alat mesin waktu milik ayahku. Kami seperti berada di lubang cacing dan terus melesat mengikuti arahan alat ini. Kami pun tiba di sebuah ruang terbuka dan berdiri di atas sebuah alat yang aku tidak tahu apa. Aku melihat pemandangan danau di hadapanku.

"Vanessa!" Ucap seseorang dari belakangku. Suara yang tidak terlalu asing bagiku. Aku pun menoleh ke arah belakang. Rupanya ia lah yang sudah menunggu.

"Bucky?" Kataku dengan terkejut. Raut wajahku bahagia, tetapi agak aneh mengingat bahwa ia sudah membunuhku hari ini. Dan sekarang aku melihatnya lagi seperti orang yang berbeda. Aku langsung berjalan menghampiri Bucky yang tersenyum dan memeluknya.

"Maafkan aku sudah membunuhmu." Katanya dalam pelukan. Aku pun melepas pelukan kami.

"Setidaknya aku berhasil membuatmu kesal, kan?" Ledekku sambil tertawa. "Kau terlihat sangat berbeda dengan senyuman itu. Walaupun masih terlihat garang. Bagaimana kau mengingatku? Bukankah seharusnya Steve di masa lalu mengetahuinya juga?" Lanjutku. Aku melihat ke arah Steve yang ikut tersenyum melihat kejadian ini.

"Aku merahasiakan hal ini dari Steve dan menunggu Steve kembali." Jawabnya.

"Aku menyukai tangan barumu." Kataku melihat tangan besi berwarna silver milik Bucky sudah diganti menjadi warna hitam. Jadi dimana anggota Avengers lainnya?" Tanyaku yang agak bersemangat untuk bertemu pahlawan lain disini.

"Tidak perlu. Aku ingin mereka memiliki Sam sebagai Captain America. Jika mengetahui keberadaanku, Sam akan merasa tidak nyaman dengan posisi itu." Ujar Steve. Aku ingat Sam Wilson, Steve pernah menceritakannya saat kemarin kami berada di rumah Howard. Ia pun menjelaskan, bahwa saat ia kesini sebelum aku datang, Bucky mengatakan kalau Steve di masa depan akan menyerahkan statusnya sebagai Captain America kepada Sam dan menyerahkan perisai miliknya.

"Dan mengapa Bucky disini?" tanyaku kembali.

"Itu tidak sengaja. Saat aku kembali kesini, Bucky masih duduk disana." Kata Steve sambil menunjuk ke arah kursi kayu di pinggir danau. "Ia sama terkejutnya denganku. Jadi aku rasa sekalian saja Bucky membantu kita. Hanya Bucky. Oh ya, dan Strange tentu saja." Lanjutnya.

"Ya. Jika Steve tidak ingin keberadaannya diketahui yang lain, aku lah yang tadi harus menyusup untuk mengambil alat mesin waktu untukmu." Kata Bucky.

"Benar juga. Beruntunglah karena Bucky yang ada di sini. Oh ya, karena kita sudah kembali ke garis waktu yang asli, jadi aku sudah boleh membunuh orang?" Tanyaku pada Steve. Steve sedikit terkekeh, ia mengira aku bercanda, padahal aku serius. Terakhir kali aku mencoba untuk tidak membunuh, aku lah yang terbunuh.

"Tidak [Y/N]. Siapa pun orang yang akan kau bunuh, bayangkan keluarga mereka yang menunggu di rumah." Jawab Steve dengan jiwa kepemimpinannya.

"Tapi kau membunuh Thanos." Ucapku.

"Itu kejadian berbeda, dan bukan aku yang membunuhnya. Sudah, intinya pertimbangkan kehidupan mereka. Kita bukan pembunuh." Ujar Steve.

"Kita? Hanya kau, Steve. Tidak dengan aku dan Bucky." Celetukku. Lagi-lagi aku tidak memikirkan ucapanku akan mengingatkan Bucky atas statusnya saat menjadi winter soldiwr. "Kau tidak akan akrab jika bertemu ayahku." Kataku sambil tertawa untuk mengalihkan perkataanku sebelumnya.

Kami pun beranjak dari sana sebelum ada anggota Avengers melihat kami. Aku sama sekali tidak tahu mau kemana tujuan kami. Mengingat Steve yang sudah tidak punya tempat tinggal di sini, dan Bucky? Aku tidak tahu. Steve dan Bucky jalan di depanku, mereka terlihat sedang melakukan perbincangan yang agak serius. Aku tidak mau mengganggu mereka, dan aku berjalan di belakang mereka. Mereka berhenti di pinggir jalan dan memberhentikan sebuah taksi. Tidakkah Bucky memiliki mobil? Aku menebak kalau tujuan kami adalah tempatnya Doctor Strange. Aku melihat situasi jalanan, aku teringat cerita Steve bahwa setengah populasi manusia baru saja kembali di saat ini. Di jalanan orang-orang sudah banyak yang beraktivitas, tetapi banyak juga dari mereka yang berhamburan di pinggir jalan sedang duduk dan meratapi entah apa itu.

"Bucky, ada apa dengan orang-orang di pinggir jalan itu?" tanyaku kepada Bucky yang duduk di kursi depan.

"Kabar di berita, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa 5 tahun bleep." Jawabnya.

Note (universe, timeline and movie reference):
- Endgame (2023) Earth 1999

(Pleas vote. Thank you)

Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang