Part 14: Semuanya Pulih

830 188 7
                                    

Peggy berpamitan dan pergi ke Shield untuk mengurus masalah kejadian yang tadi menimpa beberapa agen Shield.

Howard mengambil suntikan formalin dari lemari penyimpanannya dan menyuntikkan Vanessa dengan cairan tersebut. Kemudian ia berjalan ke meja kerjanya dan mengangkat gagang telepon miliknya. Ia memutar nomor yang menghubungkannya dengan orang kepercayaannya dalam urusan seperti ini.

Steve mengambil sebuah kain dari tumpukkan yang ada di lemari kaca dan melebarkan kain tersebut untuk menutup tubuh Vanessa. Pikiran Steve masih bergejolak, haruskah ia membawa mayat Vanessa ke masa depan untuk keluarganya atau tetap dikuburkan di zaman ini? Ia pun bertanya perihal yang sama saat Howard selesai menelepon orangnya.

"Kubur ia di sini. Kau akan kembali ke masa depan dan memberi tahu letak makam Vanessa ke keluarganya." Saran Howard kepada Steve. Steve sekali lagi melihat ke tubuh Vanessa yang sudah ditutupi kain. Steve berpikir dan ia pun setuju dengan Howard.

Terjadi keheningan antara Steve dan Howard untuk waktu yang agak lama. Steve dengan gejolak batinnya sambil menyesal dengan rencananya tadi. Ia juga merasa semuanya sangat salah karena Bucky lah yang membunuh Vanessa. Howard pun berdiam untuk membiarkan Steve menenangkan dirinya.

***

Steve yang sedang duduk di kursi samping ranjang Vanessa sambil menunduk tiba-tiba terkejut dengan suatu hal. Ia mendongakkan kepalanya perlahan untuk meyakinkan apakah yang ia lihat dan dengar benar nyata adanya. Ia melihat ke arah kain penutup Vanessa dan ia melihat kain tersebut terangkat sedikit seakan napas Vanessa menghembuskan kain tersebut. Ia mendengar suara napas dari Vanessa. Steve pun langsung bangkit berdiri dengan raut wajahnya yang tidak menyangka-nyangka dan langsung membuka kain penutup Vanessa di bagian wajahnya.

"Howard?" Ujar Steve masih dengan membelalakkan matanya melihat Vanessa yang seperti bernapas. "Semua luka dan lebam Vanessa hilang" Lanjut Steve.

Howard pun terkejut dan langsung bangkit berdiri untuk menghampiri Steve. Howard mengambil sebuah cermin kecil berbentuk kotak dan meletakkannya di bawah lubang hidung Vanessa. Steve dan Howard terkejut melihat embun dari hembusan napas Vanessa di cermin. Howard pun mengecek nadi Vanessa dan ia merasakan denyutnya berdetak.

"Ia masih hidup." Ucap Howard yang masih tidak percaya, bahkan dengan perkataannya sendiri.

"Bagaimana bisa?" Tanya Steve yang juga tidak percaya. Steve benar-benar yakin kalau Vanessa sudah tidak bernyawa sebelumnya. "Vanessa?" Kata Steve sambil berusaha membuat Vanessa bangun. Steve mengusap kening Vanessa untuk membangunkan secara perlahan.

Sebuah napas panjang terhirup dari lubang hidung Vanessa, dadanya membesar sedikit berisi pasokan udara yang dihirupnya. Vanessa membuka matanya dengan ekspresi yang sama terkejutnya seperti Steve dan Howard. Vanessa melihat ke arah Steve yang berada di sampingnya.

"Vanessa?" Ujar Steve.

"Steve. Aku ingat." Jawab Vanessa. Vanessa pun bangkit untuk duduk di ranjang tersebut dan langsung memeluk Steve. Steve memeluk Vanessa dengan erat. Vanessa melirik ke arah Howard dan ia menarik Howard ke dalam pelukannya bertiga. Mereka tersenyum sangat bahagia dan melepas pelukannya.

"Apa yang kau ingat?" Tanya Howard kepada Vanessa.

"Semuanya." Jawab Vanessa singkat dengan penuh keyakinan.

Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang