Part 37: Alkali Lake

526 112 3
                                    

Kami semua pun bersiap untuk mencari keberadaan Wanda. Strange benar-benar tidak mendapatkan petunjuk untuk mencari Wanda. Satu-satunya cara untuk mencarinya saat ini adalah melalui Xavier.

"Professor." Panggil Strange kepada Xavier.

"Panggil saja aku Charles" Jawab Xavier padanya.

"Bisakah kau membantuku untuk satu hal? Aku membutuhkan kekuatanmu untuk memanggil Wanda melalui pikiranmu. Aku akan memisahkan tubuh astral kita, menduplikasi dirimu, dan membuka portal di setiap tempat di bumi." Ucap Strange.

"Dan kau akan membuat bayangan diriku tersebar di seluruh bumi untuk memanggil Wanda. Apa yang membuatmu berpikir Wanda akan mendengar diriku dalam wujud astral?" Tanyanya. Aku kira Xavier dapat membaca seluruh pikiran Strange, tapi rupanya ia masih bertanya.

"Karena sekarang Wanda juga dapat mengeluarkan wujud astralnya dari tubuh." Jawab Strange sambil melirik Xavier. Xavier pun mengangguk setuju dengan rencana Strange.

Strange melakukan sebuah gerakan seperti biasanya yang membuat tubuh dan badan Xavier terpental ke belakang. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan dalam wujud astral itu karena kami hanya menunggu. Rupanya bagi kami, kami hanya perlu menunggu beberapa detik, tapi aku yakin bagi Strange dan Xavier tidak semudah itu.

Xavier dan Strange kembali ke tubuhnya dengan raut wajah agak ketakutan.

Tiba-tiba aku melihat seseorang di pikiranku. Seorang perempuan yang sedang duduk melayan memakai pakaian berwarna merah dan hiasan di kepala yang juga berwarna merah. Perempuan itu mengeluarkan sebuah aura seperti asap merah di tubuhnya.

"Wanda" suara Xavier terdengar di pikiranku.

Perempuan yang aku duga adalah Wanda di pikiranku membuka matanya yang berapi-api. Ia terlihat marah dan menghempaskan kekuatannya yang berwarna merah. Aku melihat hempasan itu dan seketika mundur keluar dari rumah gubuk yang dikelilingi oleh gunung dan danau. Aku pikir itu adalah memori dari Xavier yang ia bagikan kepada kami.

"Kau lihat?" tanya Xavier pada kami semua.

"Ya. Mengapa Wanda seperti itu?" tanya Steve balik.

"Aku sempat mengatakan kepadamu kalau Wanda membuat sebuah realitas palsu dan menahan satu isi kota sesuai keinginannya, bukan? Di sana ia menghidupkan kembali Vision serta memiliki dua orang anak. Saat ia harus menghancurkan realitas palsu itu, Vision dan anak-anaknya juga harus hilang. Aku rasa itu yang membuat Wanda menjadi seperti ini. Maka dari itu, hanya keluarganya yang dapat menyelamatkan Wanda." Jelas Strange pada Steve. "Kita mendapatkan sebuah petunjuk, sebuah rumah di antara gunung dan danau. Aku akan mencari tahu dimana lokasi tersebut." Lanjut Strange.

"Tidak perlu. Kami tahu di mana tempat itu." Jawab Xavier melihat ke arah Peter dan Erik.

"Alkali Lake?" tanya Peter dan Erik bersamaan. Xavier pun mengangguk.

"Di manakah letak persis Alkali Lake?" tanya Steve.

"Alberta, Canada." Jawab ayahku.

"Apa? Kau tahu tempatnya juga?" Tanyaku agak terkejut.

"Aku berasal dari Canada, tentu saja aku tahu." Jawab ayahku.

"Tempat itu dulunya adalah fasilitas rahasia militer bawah tanah yang melakukan program Weapon X. Kami beberapa kali harus melakukan sebuah misi di sana." Jawab Xavier.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Steve.

"Biar aku jemput James dahulu. Aku tahu ada seseorang di sini yang berharap ia ikut." Ucap Strange sambil melirik ke arahku. Yang lain pun juga ikut melihat ke arahku.

"Who the hell is James?" Tanya ayahku padaku karena ucapan Strange yang sangat jelas tertuju kepadaku. Aku melihat Steve tersenyum karena hal ini.

"Ayolah. Aku saja tidak mencarinya." Kataku pada Strange.

Strange mengacuhkan aku dan membuka sebuah portal. Aku dapat melihat portal tersebut mengarah langsung ke apartemen Bucky. Strange melangkahkan kakinya keluar.

"James?" Ujar Strange mencari Bucky. Strange berjalan ke kiri dan ke kanan di apartemen Bucky. Kami semua hanya melihatnya dari lubang portal. "Ia tidak ada disini? Bisakah kalian mengetuk pintu kamarnya? Aku merasa kurang sopan melakukannya." Lanjut Strange.

Aku dan Steve melangkahkan kaki kami ikut masuk ke dalam portal tersebut. Aku dan Steve mengetuk pintu kamar Bucky. Tidak ada jawaban, aku pun membuka pintu kamarnya dan tidak ada orang juga di dalam. Aku kembali ke ruang tengah dimana Strange dan portal tersebut berada. Suara dari arah pintu depan terdengar. Aku melihat ke arah pintu tersebut dan itu Bucky.

"Apa yang kalian lakukan di apartemenku?" tanya Bucky yang terkejut melihat kami sudah berada di sini saat ia pulang.

"Menjemputmu, ayo Buck." Jawab Steve.

(Vote and Thank You)

Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang