The Battle (Part 43: The Scarlet Witch)

441 96 0
                                    


Rupanya Kaecilius tidak hanya berusaha seperti itu. Ia meledakkan sebuah energi sihir dan membuat semuanya terpental ke belakang. Bahkan bola proteksi milik Wong dan Strange hancur.

Setelah semuanya terjatuh. Steve melemparkan perisainya kembali ke arah Kaecilius. Bucky berlari ke arah Kaecilius untuk menyerang dari dekat. Perisai Steve mengenai Kaecilius dan menjatuhkan Kaecilius. Bucky menangkap perisai milik Steve.

Bucky langsung menghantam tangannya sendiri dengan perisai milik Steve. Hantaman tersebut membuat tangan sekaligus perisai Steve menyimpan energi kinetik berkali-kali lipat. Sebelum Kaecilius bangkit, Bucky langsung menancapkan perisai itu pada pundak Kaecilius dan meninju Kaecilius dan membuatnya terpental sangat jauh.

Melihat kesempatan itu. Strange bangkit dan mengeluarkan sihir yang dapat menahan Kaecilus. Peter langsung berlari dengan cepat dan mengambil Sling Ring milik Kaecilius. Tanpa Sling Ring, Kaecilius tidak dapat mengeluarkan sihir yang besar. [Y/N] melemparkan kedua pedangnya dengan teknik yang Steve ajarkan saat melempar pisau. Kedua pedang itu menancap tepat di jantung Kaecilius. Kaecilius pun mati.

Wanda dan Erik terjatuh karena kelelahan dan energi mereka terkuras habis melawan Dormammu. Eye of Agomotto masih tertancap di dahi Dormammu. Setidaknya Kaecilius sudah mati.

"Kami.. butuh.. sedikit.. bantuan." Kata Erik kelelahan.

Strange dan Wong mencoba melepas Eye of Agomotto dari dahi Dormammu. Mereka berdua berusaha keras seperti yang tadi Wanda dan Erik lakukan. Steve mengambil perisainya dan melemparkannya ke dahi Dormammu. Dormammu terhentak sedikit. Strange membuka empat portal dan portal tersebut menembakkan kekuatan ke arah Dormammu.

"Kalian tidak bisa mengalahkanku hanya dengan itu." Ujar Dormammu sambil tersenyum jahat yang sepertinya menikmati usaha Strange. "Teruslah mencoba semau kalian. Tapi aku menginginkan gadis ini." Lanjut Dormammu menunjuk Wanda.

Xavier mencoba untuk mengacaukan pikiran Dormammu. Tetapi pikiran Dormammu terlalu gelap. Sedari tadi ia terus berusaha, tetapi jika terus memaksa hal itu malah akan membuat pikiran Xavier ikut menjadi gelap.

Dormammu mengeluarkan kekuatan apinya dan membuat semuanya terpental, kecuali Wanda. Wanda bersiap dan menghempaskan kekuatannya ke arah Dormammu. Kali ini kekuatan Wanda lebih dari sebelumnya. Dormammu kesakitan.

"Kau yakin memihak pada penyihir egois itu? Ia sengaja membiarkan kekasihmu terbunuh sehingga kau akan menjadi Scarlet Witch. Ia menginginkanmu untuk membantunya menjebakku dalam kalung Eye of Agamottonya. Ia menginginkan kekuatanku" Kata Dormammu sambil menahan rasa sakit.

"Kau tidak tahu apapun tentang diriku, maupun Vision." Kata Wanda dengan nada marah.

"Aku tahu kekuatan sebesar dirimu. Ramalan mengenai penyihir gelap Scarlet Witch. Kita ditakdirkan menguasai dunia. Tetapi, jika aku mati dan Strange mendapatkan kekuatanku. Ia yang akan mengalahkanmu di masa depan. Karena kau adalah Scarlet Witch. Kau akan merusak dunia, sama sepertiku." Ujar Dormammu sekuat tenaganya menahan kekuatan Wanda.

Mendengar hal itu, membuat Wanda ragu. Wanda berpikir, kematian Vision adalah kesalahan Strange. Karena Strange menyerahkan time stone kepada Thanos, hal itu membuat Thanos dapat memutar waktu dan membuat Vision mati dengan tragis. Tanpa disadari, pemikiran itu membuat Wanda lemas dan melepaskan Dormammu.

Wanda meneteskan air mata, dan tiba-tiba semua rasa sakit yang pernah dialaminya kembali. Tangisan Wanda membuat Hex menjadi tidak stabil.

"Hexnya akan runtuh." Kata Strange. Hex yang dibuat Wanda menjadi pudar dan memberikan sedikit kekuatan kepada Dormammu.

"Strange, kau akan membayar perbuatanmu." Kata Wanda melayang ke arah Strange.

Wanda mengeluarkan sihirnya dan menyerang Strange. Strange pun menangkis sihir Wanda dengan perisai yang Strange ciptakan dari sihirnya. Terjadi petarungan sihir antara Wanda dan Strange. Wanda terus menyerang Strange, dan yang Strange lakukan hanyalah menghindar tanpa menyerang balik.

"Xavier. Apa yang terjadi pada Wanda?" Tanya Steve pada Xavier.

"Wanda menyalahkan Strange atas kematian Vision dan anak-anaknya. Dormammu merasakan sihir gelap dalam diri Wanda, sama seperti sihir milik Dormammu. Wanda mulai meragukan dirinya dan mempercayai bahwa takdirnya menjadi Scarlet Witch dan akan menghancurkan dunia adalah benar." Kata Xavier sambil memejamkan matanya.

"Oke. Aku memang melihat kemungkinan Vision hidup, tapi itu membuat Thanos menang." Kata Strange sambil menangkis sihir Wanda.

"Kau tidak tahu apa yang kualami. Kau membuat aku kehilangan semuanya. Kau membuatku kehilangan hidupku. Dan parahnya, kau sudah mengetahui itu semua." Kata Wanda dengan marah sambil meneteskan air mata.

"Wanda, kau bukanlah penyihir jahat." Kata Steve yang berlari dan berdiri di depan Wanda. Steve menangkis sihir Wanda dengan perisainya.

"Menyingkirlah, Steve. Ini bukan urusanmu." Jawab Wanda dan Wanda pun melempar Steve jauh.

"Bagaimana cara kita melawan orang seperti Wanda?" bisik [Y/N] saat menolong Steve untuk berdiri.

"Tidak bisa. Dan kita tidak akan melawan Wanda." Jawab Steve sambil menahan rasa sakit.

"Kau lihat? Gadis itu memang ditakdirkan untuk berkuasa bersamaku menaklukkan dunia. Sepertinya ia sangat membantu. Sekarang, giliranku menghajar kalian." Kata Dormammu mendekat.

"Xavier. Aku minta kau untuk membantu Wanda dalam pikirannya. Apapun itu. Hex ini akan hancur. Katakan padanya, Vision tidak mengorbankan dirinya untuk melihat Wanda mempercayai takdir itu." Ujar Steve.

Xavier pun melakukan apa yang Steve pinta. Xavier memberikan gambaran tentang masa-masa indah Wanda bersama Vision dan anak-anaknya. Semua kenangan indah dan kemungkinan yang indah. Xavier menggambarkan tentang Vision yang tidak ingin Wanda menjadi Scarlet Witch yang ditakdirkan untuk menghancurkan dunia.


Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang