"Maafkan aku. Aku tidak dapat mengendalikannya. Pasti rasanya sangat sakit bagimu." Katanya dengan rasa bersalah.
"Tidak. Tadi belum ada apa-apanya dibanding rasa sakit saat Galactus menghisap energi kami." Jawabku sambil tersenyum. Aku tidak ingin membuatnya merasa bersalah, apalagi mengingat cerita Logan bahwa Xavier pernah tidak sengaja membunuh seluruh anggota X-Men. "Jadi perihal tadi, bagaimana caraku mencegah Galactus?" Tanyaku.
"Apakah kau mengetahui tentang Infinity Stones?" Tanya Xavier padaku.
"Tidak. Aku baru mendengarnya tadi saat Logan mengatakannya." Jawabku sambil menggelengkan kepalaku.
"Infinity Stones adalah batu-batu yang menjaga keseimbangan alam semesta kita. Ada 6 batu yang terdiri dari batu kekuatan, ruang, waktu, realitas, jiwa, dan pikiran. Ada satu dunia dimana mereka menghancurkan batu-batu tersebut, aku tidak tahu apa alasannya. Dunia itu berbeda dengan kita, mereka memiliki kelompok pahlawan super bernama Avengers yang sempat mengendalikan batu itu. Saat batu kekuatan hancur, kekuatan tersebut mengubah dirinya menjadi bentuk lain yaitu Galactus." Ucapnya menjelaskan padaku. Jika mereka dari dunia berbeda, bagaimana Xavier bisa mengetahuinya.
"Bagaimana kau tahu tentang semua itu?" Tanyaku.
"Silver Surfer. Saat ia melintas, aku membaca isi pikirannya. Silver Surfer mendapatkan kekuatannya dari Galactus. Galactus tidak terpaku dalam satu realitas, universe atau waktu mana pun. Ia bisa berada di masa depan, masa lalu, masa kini, bahkan ia bisa berada di dunia mana pun. Ternyata bumi kita yang berada di dalam garis waktumu adalah incarannya." Jelas Xavier. Aku semakin tidak mengerti mengenai garis waktu yang ia bicarakan.
"Apakah kita satu dunia?" Tanyaku.
"Ya. Hanya saja kita berada di garis waktu dan realitas yang berbeda karena batu yang kusebut tadi hancur. Logan, ia pernah kembali ke tahun 1973 dalam pikirannya untuk mencegah kiamat di masa depan. Bahkan ayahmu, ia sudah berapa kali mengubah masa lalu dan membuat realitas alternatif." Kata Xavier menjawab pertanyaanku.
"Oke, aku tidak terlalu mengerti mengenai garis waktu dan dunia alternatif. Jadi bagaimana caraku menolong masa depan?" Tanyaku.
"Kamu berhasil kesini, itu berarti bumi belum sepenuhnya dimakan oleh Galactus. Kau harus bertemu dengan seseorang yang dapat membuka dan berkomunikasi dengan dunia multiversal. Namanya Doctor Strange. Ia adalah seorang Sorcerer Supreme atau penyihir terhebat, ia merupakan salah satu anggota dari Avengers yang tadi aku sebutkan." Jawabnya lagi.
"Ia salah satu orang yang menghancurkan batunya?" Tanyaku.
"Tidak. Aku tidak tahu pasti. Kau harus menemuinya dan meminta Strange untuk berkomunikasi dengan Galactus untuk mengubah haluannya memakan planet lain. Lagi pula Galactus berhasil keluar karena batu kekuatan hancur di dunianya Strange. Ia harus membantu" kata Xavier padaku.
"Melakukan perjalanan waktu mungkin mudah. Tapi bagaimana caraku untuk berpindah ke dunia yang lain?" Tanyaku.
"Gunakan mesin waktu untuk kembali ke waktumu dan targetkan lokasi yang sangat dekat dengan Galactus. Ia memiliki suatu medan yang selalu aktif untuk membuka portal ke dunia lain. Saat berada disana, jangan pikirkan hal lainnya, langsung atur waktumu ke tempat dan tahun dimana Infinity Stones masih berwujud dan belum hancur. Kau akan keluar dari salah satu batu tersebut." Jawabnya. Aku terus berusaha untuk mengingat semuanya, aku tidak boleh lupa. "Oh ya. Aku tidak tahu persis tahun berapa Infinity Stones masih dalam keadaan utuh. Gunakan saja tahun 1970an seperti Logan, zaman tersebut paling aman. Belum ada internet, tetapi tidak terlalu kuno. Kau bisa gunakan mesin waktumu kembali tanpa kamera pengawas. Karena dugaanku batu tersebut akan membuat ledakkan yang cukup menarik perhatian saat kau datang." Ujarnya.
"Balik ke tahunku di dekat Galactus. Nyalakan mesin ke tahun 1970. Cari Doctor Strange." Gumamku kepada diriku sendiri.
"Perlu kau ingat. Dugaanku batu-batu tersebut hancur di sekitar tahun 2010 sampai tahun 2020-an. Doctor Strange pastinya masih muda di tahun 70, bisa saja belum lahir." Katanya.
"Jadi?" Tanyaku singkat. Aku bukanlah perencana yang baik. Aku terbiasa mengikuti arahan orang lain dan berimprovisasi sendiri nantinya.
"Saat kau tiba di tahun 1970 melalui batu itu. Pergilah ke tahun 2020-an dimana batu tersebut sudah hancur, kemudian carilah Doctor Strange." Jawab Xavier.
Aku rasa semuanya sudah cukup jelas. Itulah yang akan aku lakukan. Aku hanya berharap semuanya akan berjalan lancar. Tidak perlu waktu lama lagi, aku menyiapkan diriku untuk perjalanan sederhana ini, sederhana jika tidak ada masalah.
Aku berpamitan dengan Caliban dan Xavier. Mungkin Xavier tidak benar mengenai diriku datang di tahun yang salah. Karena jika aku tidak kesini, aku tidak akan mengetahui semua informasi ini. Aku tidak akan mengetahui tentang Infinity Stones, Galactus, multiversal, dan Doctor Strange. Aku berharap dapat melihatnya kembali, tapi mengingat aku berasal dari 20 tahun di depan, kurasa itu tidak mungkin. Caliban menjabat tanganku saat kami berpamitan, dan aku memeluk Xavier di kursi rodanya.
"Sampaikan salamku kepada Logan." Kataku kepada mereka.
"Akan aku sampaikan. Beri salam juga untuk ayahmu, Deadpool. Semoga berhasil, [Y/N]" Ucap Xavier untuk terakhir kalinya. Setelah itu aku menjauh sedikit dan mengatur jam mesin waktuku ke menit sebelum Galactus menghisap energi bumi. Aku tersenyum kepada Xavier dan Caliban, kemudian aku menyusut dan kembali ke masa depan.
Galactus baru saja tiba di bumi. Dan aku langsung mengatur kembali mesin waktuku ke tahun 1970.
"Sial, tanggal dan bulan berapa?" Gumamku kecil.
Tidak tahulah, aku menekan asal tombol di di mesin waktuku. Aku menunggu energi Galactus mencapai diriku dan aku langsung mengaktifkan mesin waktuku. Aku merasakan hempasan yang begitu jauh seakan badanku dihisap oleh lubang hitam. Dan aku tidak sadarkan diri. Aku tidak tahu apakah aku akan tiba dengan luka atau akan mati dalam perjalanan ini.
Aku terbangun dengan kepala pusing di sebuah ruangan bersama sebuah benda kubus berwarna biru yang bercahaya
Note (universe, timeline and movie reference):
- Logan (2033) Earth TRN414
- Deadpool (2055) Earth TRN414
- End Game (1970) Earth 19999(Dont forget to vote. Thank you)
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)
Fanfiction[Fan Fiction Spin Off dari Avengers: End Game] Setelah kemenangan melawan Thanos, Steve hendak mengembalikan Infinity Stones ke garis waktu asalnya. Dalam perjalanannya mengembalikan batu-batu tersebut, Steve dikejutkan dengan kehadiran seorang pere...