The Battle (Part 42: Dark Master of the Mystic Arts)

455 95 1
                                    

"Penyihir terkuat dari bumi. Kita sudah membuat perjanjian. Aku sudah meninggalkan planetmu." Kata Dormammu dengan raut wajah marah. "Oh, rupanya kau sudah kehilangan Batu Waktumu. Sekarang aku sudah dapat menguasai bumi." Lanjut Dormammu saat melihat Eye of Agomotto yang dikalungkan oleh Strange tidak berisikan batu berwarna hijau.

"Wanda. Tahan dia!" Perintah Strange pada Wanda.

Wanda mengeluarkan kekuatannya dan mengeluarkan aliran energi berwarna merah dan mengikat Dormammu. Wanda mampu menahan Dormammu sehingga ia tidak dapat bergerak. Dengan segera Strange melakukan sebuah mantra untuk membuka Eye of Agomotto.

"Well, gadis muda. Aku dapat merasakan kekuatan gelapmu. Aku menawarkan dirimu untuk bergabung denganku." Kata Dormammu yang tiba-tiba mampu menahan dan menggagalkan sihir Wanda.

"Apa maksudmu?" Tanya Wanda sambil berusaha mengikatnya kembali. Tetapi Dormammu menangkis kekuatan Wanda. Strange pun membantu mengeluarkan sihirnya untuk mengikat Dormammu dengan rantai magis.

"Kau memiliki sihir gelap. Kau ditakdirkan untuk memiliki kegelapan sepertiku. Aku memberikan kau kesempatan untuk berada di pihak kemenangan." Bujuk Dormammu kepada Wanda.

"Wanda. Jangan dengarkan." Teriak Strange saat berhasil membuka Eye of Agomotto. "Dormammu. Kau milikku sekarang!" Ujar Strange saat hendak menyerap Dormammu.

"Tidak semudah itu." Sahut seseorang. Sebuah energi oranye mirip seperti kekuatan Strange menyambar Eye of Agomotto dan menjatuhkannya.

"Kaecilius." Kata Strange terkejut saat melihat orang itu adalah lawannya saat dahulu Dormammu menyerang bumi.

"Kau masih mengingatku Stephen Strange?" Kata Kaecilius dengan mata yang hitam gelap sambil menyeringai kepada Strange. Kaecilius dengan cepat merebut Eye Of Agomotto yang tergeletak di tanah.

- Sementara itu di tempat lain –

"Semuanya menyingkir!" Kata Erik kepada anggota yang lainnya. "Cepat!" Perintah Erik.

Semuanya pun mundur ke belakang untuk membiarkan Erik melakukan apa yang ia sedang rencanakan. Saat semua anggota sudah berada di belakang Erik, ia pun melayang setinggi 5 meter ke udara. Erik memanipulasi medan magnet di daerah musuh dengan cara membuat antigravitasi pada tanah yang diinjak oleh para monster tersebut. Saat tanah dan para monster tersebut melayang sangat tinggi. Erik kembali memanipulasi gravitasinya dan menjatuhkan semua monster ke tanah. Semua musuh pun tewas seketika. Melihat semua musuh sudah habis, Wong pun mengembalikan Xavier untuk bergabung.

"Mengapa tidak kau lakukan itu dari tadi? Aku sudah kehilangan satu jariku." Kata Wade kepada Erik yang baru saja mendarat ke tanah. Wade menunjukkan jari kelingkingnya yang terpotong karena terjepit monster batu tadi.

"Planet ini berbeda dengan bumi. Biasanya aku menemukan banyak logam untuk dapat menyerang musuh. Dan tidak ada logam rongsok apa pun di planet ini. Sedari tadi aku menggali medan magnet di planet ini dan baru dapat memanipulasi gravitasi barusan." Jawab Erik menjelaskan.

"Kerja bagus, Erik." Ujar Steve kepada Erik.

"Xavier. Kau dapat membaca apakah Strange berhasil?" Tanya [Y/N] pada Xavier.

Xavier meletakkan dua jari dari tangan kanannya ke pelipisnya. Ia memejamkan matanya dan berfokus.

"Ia hampir berhasil." Kata Xavier. "Tunggu. Seseorang membantu Dormammu. Seorang manusia. Tidak. Mereka membutuhkan kita." Lanjut Xavier dengan panik.

Wong membuka sebuah portal. Portal tersebut langsung menuju kepada Strange dan Wanda. Mereka semua memasuki portal tersebut dan melihat Strange terikat oleh kekuatan yang berasal dari dahi Dormammu.

Eye of Agomotto tertancap pada dahi Dormammu dan membuatnya lebih kuat walaupun masih berada di dalam Hex.

"Bantu aku dapatkan Eye of Agomotto di dahi Dormammu." Kata Strange sambil merintih kesakitan. Kaecilius pun menghajar Strange dengan sihirnya, tetapi Wanda membantu Strange dengan cara menyerang Kaecilius dengan kekuatan magisnya. Kaecilius terlempar sedikit dan menoleh ke arah Wanda. Kaecilius pun marah dan hendak menyerang Wanda.

"Tidak, muridku. Gadis itu akan menjadi teman kita." Kata Dormammu melarang Kaecilius untuk menyerang Wanda.

"Tidak akan." Jawab Wanda.

Wanda melayangkan tubuhnya, menyiapkan kekuatannya dan menghempaskan energinya ke arah dahi Dormammu dimana terdapat Eye of Agomotto. Wanda berusaha keras untuk melepaskan benda tersebut dari Dormammu. Dormammu agak kesulitan menahan kekuatan Wanda, sehingga Dormammu melepaskan Strange. Wanda masih berusaha melepaskan benda itu dari Dormammu. Erik pun membantu Wanda. Merasakan Eye Of Agomotto terbuat dari sebuah logam. Erik pun menggunakan kekuatan telekinetik logamnya, dan berusaha mencabut paksa.

Strange pun langsung menyerang Kaecilius. Kekuatan Kaecilius saat ini sudah lebih kuat dibandingkan saat melawan Strange di bumi. Steve melemparkan perisainya ke arah Kaecilius yang terlalu fokus kepada Strange. Kaecilius pun terpental sedikit karena hantaman dari Steve, tetapi ia langsung menahan badannya dengan sihirnya.

[Y/N] dan Wade berlari untuk menyerang Kaecilius dari arah berlawanan. Mereka berdua menebaskan pedang mereka ke arah Kaecilius. Melihat serangan dari berbagai arah, Kaecilius berhasil menyingkir dari pedang terebut. Tetapi Wade dan [Y/N] hanya melakukan itu sebagai pengalihan. Wong menciptakan sebuah portal yang langsung mengarah ke arah belakang Kaecilius. Bucky keluar dari portal tersebut dan meninju Kaecilius dengan tangan vibraniumnya. Kaecilius terpental, tetapi lagi-lagi Kaecilius mengeluarkan sihir yang menahannya jatuh.

Kaecilius marah dan menyemburkan seluruh kekuatannya. Ia mengeluarkan sebuah energi oranye yang menyerang ke segala arah. Steve menutupi tubuhnya dengan perisainya. Bucky pun menutupi wajahnya tangan vibraniumnya. [Y/N] memutarkan tongkatnya dengan cepat sehingga mampu menangkal kekuatan Kaecilius.

"Dari mana kau mendapatkan tongkat yang mampu menahan sihir?" Tanya Wade yang berada di belakang [Y/N].

Wong membuat sebuah bola proteksi diri untuk dirinya dan Xavier. Strange pun melakukan hal sama, ia membuat sebuah proteksi untuknya dan Peter.

"Hei, bisakah kau ambil Sling Ring dari tangan Kaecilius saat ia lengah?" Bisik Strange kepada Peter.

"Ya." Jawab Peter.

Note:
Sling Ring: Cincin yang dipakai penyihir seperti Strange.

Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang