Special Part

1K 110 21
                                    

WAKANDA

"Berapa lama sampai ayahmu dapat beregenerasi menjadi utuh kembali?" Tanya Steve padaku.

"Dalam keadaan hancur, biasanya membutuhkan waktu satu minggu. Tetapi dengan tabung steril dari Wakanda, ayahku tidak perlu meregenerasi kuman-kuman yang akan menyerang tubuhnya. Paling hanya 2 atau 3 hari saja." Jawabku.

"Biasanya? Kau mengatakan itu seakan-akan tubuh ayahmu sudah sering hancur seperti ini." Sahut Bucky.

"Ya biasanya ia hanya terpotong di bagian tangan atau kaki. Pernah satu kali hanya tersisa kepalanya." Kataku. Terdengar menyeramkan, tetapi memang itu yang terjadi.

"Jangan katakan itu lagi. Itu menjijikkan." Ujar Bucky.

"Jadi setelah ini kau akan kembali ke duniamu?" Tanya Steve.

"Ya. Ibu dan adikku pasti khawatir dan mengira kami sudah mati karena Galactus." Jawabku dan rupanya jawaban tersebut membuatku sedih.

"Tidak bisakah kau kembali?" Tanya Bucky. Aku tahu apa yang ada dipikirannya, mengingat kejadian di malam itu saat berada di Kuil Strange.

"Di duniaku, aku tidak memiliki orang seperti Strange. Aku tidak dapat kembali kesini setelah Strange mengantarkan kami nanti." Jawabku. "Dan Steve, kau akan kembali ke Peggy setelah ini?" Lanjutku bertanya.

"Ya, aku rasa. Aku berhutang dansa dengannya." Jawab Steve sambil tersenyum.

"Uhm, dan aku ingin berterima kasih kepada kalian. Terutama Steve. Tanpa kalian, mungkin miliran orang di duniaku sudah tidak ada." Kataku pada mereka.

"Aku ikut senang dapat membuatmu kembali bersama keluargamu." Ujar Steve, aku pun memeluk Steve dan ia memelukku balik.

"Mengapa kau diam saja?" Tanyaku saat melepas pelukan Steve dan melihat Bucky terdiam.

"Kalian akan kembali ke kehidupan kalian. Dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan hidupku." Ucap Bucky.

"Oh, Buck." Kataku memeluk Bucky sebentar. Aku melepas pelukanku. "Percayalah, kau akan memiliki kehidupan yang indah. Kau akan dibutuhkan, itu sudah pasti." Kataku.

"Sam membutuhkanmu, Buck. Ada alasan mengapa diriku di masa tua menyerahkan perisai itu kepadanya. Dan kau akan ada disana untuknya." Ucap Steve kepada Bucky.

"Ayolah, aku dan Sam tidak pernah akrab." Jawab Bucky dengan wajah datar.

"Tadinya kau dan [Y/N] juga sering berdebat." Ujar Steve sambil menepuk pundak Bucky dan membalik badan. Steve berjalan pergi meninggalkanku dengan Bucky. "Aku tahu yang kalian lakukan malam itu." Sahut Steve sambil berjalan semakin menjauh.

Aku terkejut. Aku tahu apa yang Steve maksud.

"Dari mana kau tahu?" teriakku pada Steve yang masih berjalan menjauh.

"Strange." Jawab Steve yang suaranya sudah agak kecil karena sudah terlalu jauh. Bucky mengambil napas panjang karena kesal.

"Aku benci penyihir itu." Geram Bucky.

"Ayolah, Buck. Biarkan saja." Kataku sambil menarik Bucky untuk pergi dari sana dan berjalan menyusul Steve. Bucky tersenyum dan mengikutiku berjalan.

 — Time Skip —

"Aghh.." Geram ayahku saat keluar dari tabung inkubasi di laboratorium Wakanda.

"Selamat datang kembali, ayah." Kataku sambil memeluk ayahku yang baru saja bangkit untuk duduk. "Astaga, apa itu." Kataku saat merasakan sesuatu yang kecil menggelitiki leher belakangku. Aku langsung melepas pelukan ayahku.

Captain America: Another World (X Reader - Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang