17.SECARIK KERTAS

8.2K 530 49
                                        

Happy Reading.
.
.
.

"Ada apa sih ribut ribut?" tanya Kayla pada salah satu siswi.

"Lo gak tau? Mereka balik," jawab siswi tersebut.

"Mereka siapa?" tanya Stella.

"Double T." jawab siswi itu dan langsung berlari begitu saja.

"T-Tegar Teguh?" tanya Lia tak percaya.

"Siapa?" tanya Vanya.

"Mereka," jawab Nisa.

"Hah?"

"Nanti dikelas kita jelasin." ucap Kayla dan diangguki oleh Vanya.

Saat akan menuju ke kelas mereka berpapasan dengan Alvano dkk beserta dua lelaki tampan yang tak asing bagi mereka.

"Makin cakep dong!" ujar Kayla yang melihat Tegar dan Teguh.

"Tuh Nya! Mereka Tegar sama Teguh," kata Nisa sambil menunjuk Tegar dan Teguh.

"Murid baru?" tanya Vanya.

"Bukan, mereka itu pindah karena urusan keluarganya dan sekarang mereka balik," jelas Kayla dan Vanya hanya mengangguk saja.

"Dan lo tau? Mereka juga termasuk salah satu anggota inti Vanostra." ujar Stella.

"Geng yang diketuai sama Vano," lanjut Lia.

Tegar Aditama dan Teguh Aditama, lelaki tampan dengan sejuta pesona yang dapat memikat hati kaum hawa. Mereka kembar namun sifat mereka tidaklah sama, Tegar lebih memiliki sifat yang dingin, berbicara hanya saat perlu saja, namun ia tak sedingin Arga.

Sedangkan Teguh, lelaki humble yang periang, gemar membuat keriuhan, mudah berbaur dan yang pasti ia sedikit playboy. Biasa ajaran si Farrel itu mah.

Saat mereka berpapasan Vanya tak sengaja menatap Tegar dan Teguh, ia rasa ada alasan tersendiri mereka kembali lagi.

"Aishh! Arga itu kaya es krim!" celetuk Lia saat sudah jauh dari Vano dkk.

"Kok?" tanya Nisa.

"Iya, dingin tapi manis!" jawabnya antusias.

"Mulai," sahut Kayla.

"Iri bilang karyawan!" balas Lia.

"Dih siapa juga yang iri?" tanya Kayla.

"Yang tanya." balas Lia.

Yang lain hanya terkekeh melihatnya, lalu mereka masuk ke kelas masing-masing karna bel sudah berbunyi.

"Nisa! Ntar kalo ada apa apa bilang oke," ujar Stella.

"Yoi," jawabnya dan langsung masuk ke kelas.

Saat akan melanjutkan langkahnya ke kelas Ponsel Vanya berdering menandakan ada telfon.

Drttt...Drttt...

Vanya mengeluarkan ponselnya dari saku lalu menatap layar yang menampilkan nama Daddy nya.

"Kalian duluan." ujar Vanya dan diangguki oleh sahabatnya.

Vanya sedikit menjauh untuk mencari tempat yang sedikit sepi agar tak ada yang mendengarnya.

"Assalamu'alaikum, kenapa?" tanya Vanya.

ALVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang