34.LUKA

7K 470 10
                                    

Tarik nafas...
Buang...

Tarik nafas...
Buang...

SIAPKAN MENTAL KALIAN-!!

Happy Reading!
.
.
.

"Lantai atas sekarang!" ucap Nisa dari ht yang menghubungkan ke kelompok dua.

Bugh

Bugh

"VANO!" teriak Farrel saat sampai diatas.

Vano menoleh kebelakang dan sedikit mengangkat sudut bibirnya.

Bugh

Bugh

"BERHENTI!" teriak seseorang dari ambang pintu.

Seketika aksi baku hantam terhenti, mereka kompak menoleh kearah pintu yang terdapat dua orang berbeda kelamin.

"Siapa kalian?" tanya lelaki itu.

Vano beserta yang lain terkekeh sinis, "Apa maksud lo nyulik temen gue?" tanya Vanya sedikit membentak.

Lelaki itu tertawa, "Maksud gue nyulik Diandra?" jawabnya lalu berjalan kearah Vanya dan ingin memegang pipinya namun dengan cepat Vanya menepis nya.

Lelaki itu tersenyum dibalik masker yang ia gunakan, "Karna gue mau dia mati!" lanjut lelaki itu.

Sontak Vanya serta yang lain terkejut dengan jawaban lelaki itu.

"M-maksud lo?" tanya Kevan.

Lelaki itu terkekeh sinis, "Ternyata lo gak inget siapa gue?" ujar lelaki itu.

Mereka mengerutkan dahinya, "Siapa lo?" tanya Nisa.

"Gue? Kalian akan tau sendiri nanti." jawab orang itu.

"Pergi kalian!" usir lelaki itu.

"Tanpa lo suruh kita juga akan pergi!" sahut Teguh.

"Bagus."

Setelah lelaki itu keluar dengan gadis disampingnya, Vanya dan yang lain bergegas pergi lalu menyusul Diandra dan Kenzo.

Saat mereka berada pada rooftop tanpa mereka sadari terdapat sebuah peluru melayang kearah salah satu dari mereka.

DORR!!

BRUKK!

"VANYA!" teriak mereka.

.
.
.

"SUSTER! DOKTER! TOLONG!" teriak Kevan menggema diseluruh penjuru rumah sakit.

Vano menggendong tubuh penuh darah Vanya ke ruang IGD, dan langsung ditangani oleh tim medis.

"Harap tunggu diluar." ujar suster tersebut.

"Lakukan apapun asal adik gue selamat!" ujar Kevan.

Suster itu mengangguk dan masuk kedalam tak lupa menutup pintu.

Kevan sangat cemas dengan keadaan Vanya sekarang, tadi tiba-tiba ada sebuah peluru dan terkena dada Vanya, dan tepat saat itu Vanya terjatuh dari atas rooftop dikarenakan tubuhnya oleng kesamping kiri yang tak ada pembatasan sama sekali.

ALVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang