Happy Reading.
.
.
.Vano saat ini sedang menjaga Vanya seorang diri, karena teman temannya sedang sekolah, kenapa Vano tidak? Karena mereka melakukan giliran untuk menjaga Vanya dan hari ini adalah giliran Vano.
Vano tak pernah bosan menatap wajah cantik dan pucat Vanya, seakan menjadi candu.
"Hey, kapan bangun?" monolog Vano.
"Mimpi apa disana hm?"
"Sampe sampe gak mau bangun."
Vano menghela nafas, ia sekarang hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar Vanya bisa selamat.
Sedangkan di alam bawah sadar Vanya, ia mendengar semua apa yang Vano ucapkan.
"Hey, kapan bangun?"
"Vano?" gumam Vanya.
"Mimpi apa disana hm?"
"Iya itu Vano!"
"Sampe sampe gak mau bangun."
"Disini terlalu indah, dan gue nyaman." ucap Vanya.
Vanya berjalan mengelilingi taman yang indah itu, seakan menjadi candu, ia terlalu nyaman disini.
"Vanya!" panggil seseorang.
Vanya menoleh ia mengerutkan dahinya, "Nadia?" pekik Vanya.
Ya orang itu adalah Nadia, gak paham yaudah baca aja intinya nanti tau kok wk.
Nadia merentangkan tangannya, lalu Vanya berlari dan memeluknya.
"Gue kangen!" ucap Vanya.
"Gue juga," balas Nadia.
"Lo kenapa disini?" tanya Vanya setelah melepaskan pelukan.
"Harusnya gue yang tanya sama lo, kenapa lo disini?" tanya Nadia balik.
Vanya menggeleng, "Gak tau tiba-tiba gue disini." jawab Vanya.
"Gak mau balik hm?" tanya Nadia.
"Gue mau balik, tapi gue terlalu nyaman disini." jawab Vanya.
Nadia mengambil kedua tangan Vanya dan menggenggamnya, "Dengerin gue ya. Disini bukan tempat lo, tapi diluar sanalah tempat lo."
"Apa lo tega liat tante Sinta sedih terus?" Vanya menggeleng.
"Enggak kan? Dan bukan hanya tante Sinta aja, tapi semua orang juga sedih, Kevan, Om Rian dan bahkan teman teman lo juga." ucap Nadia.
Vanya menundukkan, Nadia mengangkat dagu Vanya, "Lihat mata gue. Sekarang lo kembali ya?" bujuk Nadia.
"Tap-" ucapan Vanya terhenti saat jari telunjuk Nadia berada di bibirnya.
"Bibir ini udah gak suci lagi," ucapan Nadia barusan membuatnya flashback dihari dimana Vano menciumnya.
"Ck, diem." kata Vanya dan menundukkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO [END]
Novela Juvenil"Rumah sakit atau kuburan?" Alvano Gevin Brawijaya adalah seorang ketua geng yang terkenal seantero SMA Palapa dan Indonesia karena kekuatan bela diri yang tak tertandingi. Bertemu dengan seorang murid baru yang notabenya adalah adik sekaligus kemba...