Happy Reading.
.
.
."APA MAKSUD ANDA MENCULIK PUTRI SAYA?!" teriak Arya tepat didepan wajah seorang lelaki.
Orang itu terkekeh sinis, dan sedikit menjauhkan wajahnya dari Arya, dan membuka masker yang ia pakai.
"Apa kabar Tuan Arya?" tanya orang itu.
Deg!
"Wildan?"
"Ya! Gue Wildan, Alverio Wildan Lexham." ucap orang yang ternyata adalah Wildan.
"Kenapa anda menculik putri saya?" tanya Arya.
"Kenapa kau bilang?" Wildan terkekeh sinis.
"Apa kau sudah lupa perjanjian kita satu tahun yang lalu?" tanya Wildan.
Arya terdiam lalu mencoba mengingat perjanjian satu tahun lalu.
Flashback on.
Di sebuah cafe terdapat dua orang pria yang sedang bercakap-cakap. Mereka terlihat sangat akur, mereka adalah Arya dan Wildan.
"Putri mu cantik juga ternyata," puji Wildan setelah melihat foto Icha.
"Siapa dulu Ayahnya?" balas Arya pede.
Wildan mendengus "Sudah dipuji tak tau diri pula," kesal Wildan.
"Haha kau ini, sensian sekali seperti wanita." canda Arya.
"Sudahlah! Kau membuatku tambah pusing saja!"
"Haha, baiklah kita serius," ujar Arya yang mulai serius.
"Ekhem," Wildan berdehem.
"Jadi bagaimana? Apa kau menyetujui kontrak ini?" tanya Wildan.
"Apa jaminan jika aku menerimanya?" tanya Arya balik.
"Tidak sulit, jika kau menerimanya dan kau berhasil maka aku tak akan menggangumu lagi. Tapi, jika kau gagal..." jawab Wildan menggantung.
"Maka putrimu taruhannya." lanjut Wildan dan sukses membuat Arya terkejut bukan main.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO [END]
Teen Fiction"Rumah sakit atau kuburan?" Alvano Gevin Brawijaya adalah seorang ketua geng yang terkenal seantero SMA Palapa dan Indonesia karena kekuatan bela diri yang tak tertandingi. Bertemu dengan seorang murid baru yang notabenya adalah adik sekaligus kemba...