Happy Reading.
.
.
.Yang lain hanya mengangguk, "Btw kita suruh bantuin apa sih?" tanya Stella yang sedari tadi penasaran.
"Nah iya itu yang mau gue tanyain." Sahut Kayla.
"Gue minta kalian untuk...," ujad Vanya menggantung.
"Untuk?" tanya Lia tak sabar.
"Mencari tau siapa Nadia sebenarnya." jawab Vanya.
Mereka diam sejenak, mencerna setiap ucapan yang Vanya katakan.
"Cari tau siapa Nadia? Emang dia siapa?" tanya Nisa heran.
"Dia bukan Nadia, tapi dia seseorang yang menyamar menjadi Nadia." jawab Vanya.
"Hah?" beo Nisa tak paham.
"Trus Nadia yang asli kemana? Kenapa dia yang jadi Nadia?" tanya Nisa.
"Lo gak tau?" tanya Stella.
"Tau apa?" tanya Nisa balik.
"Bego! Dia kan gak ikut pas itu jadi gak tau." sahut Kayla.
"Lah iya ya," balas Stella.
"Gak paham gue gak paham!" ucap Nisa frustasi.
"Nadia udah meninggal setahun yang lalu." jawab Vanya seraya berjalan membelakangi sahabatnya.
"Dan gak ada yang tau sebab dan siapa pembunuhnya," lanjutnya.
"Jadi, gue minta bantuan kalian buat nyelidikin kasus ini."
"Kalian bisa?" tanya Vanya lagi yang sudah membalikkan badannya ke depan.
Mereka sontak mengangguk serempak.
"Kita mau kok," jawab Kayla.
"Iya kita akan bantu sebisa kita." jawab Stella.
"Walaupun gue baru gabung, tapi gue pasti bantu lo kok." jawab Nisa.
"Kita akan bantu dan cari tau siapa dia sebenarnya, dan kita akan membongkar identitas aslinya." jawab Lia.
Vanya menatap haru keempat gadis didepannya, ia senang karna mereka mau membantunya. Dia pikir bahwa mereka tak mau namun itu semua salah.
"Thanks ya, gue akan pastiin kalian baik baik aja." balas Vanya.
"Peluk dong!" ucap Kayla dan alhasil mereka berlima berpelukan.
.
.
.Setelah dari rumah sakit, Vano dan yang lain kembali kerumah masing masing karena langit sudah mulai menghitam tanda malam akan datang.
"Assalamu'alaikum." salam Vano saat memasuki mansion.
"Waalaikumsalam." jawab Raina.
Vano berjalan kearah Raina dan menyalami punggung tangan Raina.
"Ayah mana bund?" tanya Vano.
"Oh Ayah lembur katanya," jawab Raina dan dibalas anggukan oleh Vano.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO [END]
Ficção Adolescente"Rumah sakit atau kuburan?" Alvano Gevin Brawijaya adalah seorang ketua geng yang terkenal seantero SMA Palapa dan Indonesia karena kekuatan bela diri yang tak tertandingi. Bertemu dengan seorang murid baru yang notabenya adalah adik sekaligus kemba...