Happy Reading.
.
.
."Ada satu tempat lagi yang belum kita cek." tutur Teguh.
"Dimana?"
"Ikut gue," ucap Teguh.
Teguh berjalan didepan, disusul dengan yang lainnya. Tegar menatap sekeliling, seakan tidak asing dengan jalan ini.
"Lo lupa ya?" celetuk Teguh.
"Gue yakin, lo pasti inget sama tempat ini." lanjutnya.
Saat mereka sedang fokus dengan jalan yang mereka lewati, tiba-tiba terdengar suara minta tolong dari ujung.
"To-tolong!"
Walaupun terdengar samar, namun mereka seakan tau siapa pemilik suara itu.
"Kalian denger?" tanya Bara.
Mereka mengangguk kompak, "Kaya suara Vita gak sih?" tanya Stella.
"Kita ke sana." ucap Vano.
Mereka berjalan dengan hati hati menuju sumber suara tersebut, semakin dekat semakin jelas pula suara itu.
"T-tolong!"
Srekkk
"VITA?" pekik mereka bersamaan.
~~~
"Vita ini gimana?" tanya Lia berbisik.
Vita tampak berpikir sejenak, lalu ia menatap Lia dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Gue ada ide, tapi--"
"Tapi apa?" potong Lia cepat.
Vita membisikkan idenya pada Lia, sedikit kesusahan karena mereka duduk dikursi dengan tangan dan kaki yang diikat kuat.
"Gimana?" tanya Vita.
Lia bergeming, ia sedikit ragu. Tapi demi bisa selamat, ia rela. Lia mengangguk, "Gapapa." jawabnya.
"Y-yakin?" tanya Vita.
Lia mengangguk sekali lagi untuk meyakinkan Vita, "Lia tadi nemu kaca, bisalah bikin talinya lepas." ucap Lia berbisik dan sedikit mencondongkan tubuhnya kearah Vita.
Vita mengambil kaca tersebut, dan dengan hati hati ia mulai menggoreskan kaca tersebut kearah tali.
Walaupun sudah berhati-hati, tidak bisa dipungkiri. Tangan Vita tetap terluka, namun itu bukanlah alasan untuk Vita menyerah, ia terus mencoba membuka ikatan tersebut.
Dan yeah! Berhasil! Vita berhasil melepaskan ikatan talinya di tangannya, dan ia beralih membuka tali di kakinya.
Vita menatap dalam Lia, "Gak mau ikut sekalian?" tanya Vita.
"Kalo kita berdua keluar bareng, nanti mereka malah tambah nyiksa kita, dan kayaknya gak memungkinkan kalo kita keluar bareng." jawab Lia.
Vita menghela nafas lalu mengangguk. "Lo bertahan ya? Gue akan cepet cari bantuan," ucap Vita.
Lia mengangguk dan tersenyum, "Lia tunggu disini." jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO [END]
Dla nastolatków"Rumah sakit atau kuburan?" Alvano Gevin Brawijaya adalah seorang ketua geng yang terkenal seantero SMA Palapa dan Indonesia karena kekuatan bela diri yang tak tertandingi. Bertemu dengan seorang murid baru yang notabenya adalah adik sekaligus kemba...