Happy Reading.
.
.
.Pagi ini sesuai apa yang Vano ucapkan semalam, ia benar-benar menjemput Vanya untuk berangkat bersama.
"Eh nak Vano, ayo masuk." ucap Sinta saat membukakan pintu.
"Makasih tante," jawabnya.
Ia duduk sofa ruang tamu, sembari menunggu Vanya ia memainkan ponselnya.
"Sebentar ya, tante panggilin Anya." Vano mengangguk pelan.
Tok...Tok...Tok...
"Anya?" panggil Sinta.
"Anya?" panggil Sinta sedikit berteriak.
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan Vanya yang sudah rapi dengan seragam SMA nya. Nanum yang membuat heran adalah wajah Vanya tidak terlihat seperti biasanya, ada sedikit kantung hitam di bawah matanya.
"Kamu gapapa?" tanya Sinta.
Vanya mengangguk, "Gapapa Mom, cuma ngantuk aja." jawab Vanya.
"Yaudah buru turun gih, udah ditunggu mas pacar." ujar Sinta.
"Pacar?" beo Vanya.
"Ya elah pake pura-pura gak inget, itu si Vano." jawab Sinta.
Vanya menepuk dahinya pelan, "Kalo gitu Anya berangkat ya. Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam, rotinya jangan lupa dimakan!" pesan Sinta.
Tap...Tap...Tap...
"Hai!" sapa Vanya.
Vano mendongak dan tersenyum tipis, ia berdiri dan menatap wajah Vanya lekat. "Matanya item lo gapapa?" tanya Vano.
"Gapapa," jawab Vanya.
"Yakin?" Vanya mengangguk.
"Kevan mana?" tanya Vano sebab sedari tadi ia tak melihat temannya itu.
"Demam."
"Demam?" beo Vano.
Vanya mengangguk, "Ayo, keburu telat." ajak Vanya.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju pintu keluar, "Bawa mobil?" tanya Vanya.
"Biar aman." jawab Vano.
"Silahkan tuan putri," ucap Vano saat membukakan pintu untuk Vanya.
"Lebay." Vano menutup pintu dan sedikit berlari menuju kursi pengemudi.
Blam
"HP lo mati dari semalem?" tanya Vano mencairkan suasana.
Vanya menggeleng pelan, "Gak buka hp, ngurusin nak setan." jawab Vanya.
"Kalo Kevan setan lo juga setan dong? Kan kembar." lontar Vano.
"Beda,"
"Apa bedanya?" tanya Vano.
"Gue cewek, dia cowok." jawab Vanya.
"Gue tau,"
"Yaudah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO [END]
Ficção Adolescente"Rumah sakit atau kuburan?" Alvano Gevin Brawijaya adalah seorang ketua geng yang terkenal seantero SMA Palapa dan Indonesia karena kekuatan bela diri yang tak tertandingi. Bertemu dengan seorang murid baru yang notabenya adalah adik sekaligus kemba...