50.TERTANGKAP

5.9K 397 1
                                    

Happy Reading.



Farrel, Teguh, Stella dan Nisa berlari mengejar pria yang membawa Vanya pergi.

Hingga tepat pada koridor yang sedikit sepi, mereka melihat pria tersebut membawa Vanya hendak masuk kedalam kamar.

Saat mereka hendak menghampiri, seorang lelaki dengan sigap menghajar pria tersebut dan membawa Vanya pada pelukannya.

"Vano?" pekik mereka bersama.

"Itu Andre!" sahut Nisa saat melihat Andre bersembunyi dibalik dinding.

Dengan berhati-hati, mereka mendekat dan menangkap Andre dari belakang tanpa sepengetahuannya.

"Mau lari kemana lagi lo hah?" ucap Teguh.

Andre berontak, berusaha melepaskan diri dari mereka. "Lepas!" sentaknya.

Bugh!

Farrel memukul tenguk Andre menggunakan kayu yang ia temukan, Andre pingsan. Dengan cepat Teguh membawanya keluar dari tempat tersebut.

~~~

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Berani lo sentuh cewek gue!" sentak Vano sembari memukul wajah pria tersebut.

Bugh!

Bugh!

Pria tersebut jatuh terkapar di lantai dengan wajah yang sudah bonyok.

Vano menangkup pipi Vanya yang sudah merem melek itu, "Hei! Sadar!" ucapnya menepuk pelan pipi Vanya.

Tidak bisa dipungkiri, Vanya merasakan pusing dan mual sekarang. Padahal tadi dirinya hanya meminum sedikit, tidak sampai setengah gelas. Tapi kenapa dia tetap mabuk? Atau mungkin karena dosisnya yang tinggi? Pikir Vanya.

"Sshh! Gu-gue gapapa." ucapnya sembari meringis kecil.

"Ck! Bandel banget jadi cewek!" gerutu Vano dan mengangkat Vanya untuk keluar dari tempat tersebut.

.
.
.

Diparkiran, Teguh dan Farrel datang dengan membawa Andre yang tak sadarkan diri. Ia meletakkan Andre didalam mobil milik Kenzo dibantu mereka yang sudah menunggu disana.

"Vanya mana?" tanya Kevan.

"Sama Vano, lagi otw." jawab Farrel.

"Itu mereka!" seru Vita saat Vano datang dengan membawa Vanya yang sedang meracau tidak jelas dalam gendongannya.

"Ngapa tu anak?" tanya Kevan khawatir.

Vano menunduk menatap Vanya yang sedang tertawa tidak jelas, "Mabok." jawabnya.

"Mommy! Anya terbang kelangit ketujuh!" racau Vanya sembari menggerakkan tangannya keatas.

"Langit tujuh gundulmu! Lo digendong nyet!" hardik Kevan.

ALVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang