52.SELESAI

10.8K 513 23
                                    

Maaf jika tidak sesuai apa yang kalian inginkan, tapi aku disini sudah menampilkan sebaik mungkin. Jika ada kekurangan atau kalian kurang puas sama part ini, mohon dimaafkan.

Happy Reading.


"ARGHH!" teriak Andre kesekian kalinya.

"Mati! Mati! Mati!" ucap Lisa sembari terus menyiksa Andre.

"Kenapa Ndre? Kenapa? Kenapa harus gue?" tanya Lisa.

"Arghh! Lo me-memang uhuk! P-pan-tes ma-mati!" jawab Andre.

"Gue punya salah apa sama lo hah!" emosi Lisa.

"L-lo udah uhuk! Bu-bunuh R-Rima! Dan lo pan-tes m-mati!" balas Andre sembari mengerang kesakitan.

Lisa tertawa hambar, "Gue? Bunuh Rima? LO NGACA! DIA MATI JUGA GARA-GARA LO! GARA-GARA SIKAP BEJAT LO ITU!" teriak Lisa.

"DIA HANCUR ASAL LO TAU! LO UDAH HANCURIN MASA DEPAN DIA! DAN LO GAK MAU TANGGUNG JAWAB! MANA UCAPAN LO YANG KATANYA SAYANG DIA? CINTA DIA?! HAH! MANA!"

"Seharusnya lo mikir! Makanya punya otak itu buat mikir! Jangan buat pajangan aja!" bentak Lisa sembari menekan kepala Andre.

"Lo yang udah bilang sayang, cinta sama dia! Lo yang udah bilang bakal jagain dia! Lo yang bilang bakal bikin bahagia dia! Tapi lo sendiri yang buat dia mati! LO PEMBUNUH!" sentak Lisa mengeluarkan unek-unek nya.

"Dan setelah lo lakuin itu ke Rima, lo lakuin itu ke gue! Lo pikir gue gak hancur? Lo pikir gue suka iya? GAK NDRE! GUE SAMA HANCURNYA KAYA RIMA! GUE DEPRESI! GUE TAKUT!"

"Dan lo malah bunuh gue! Lo gak tau gimana rasanya jadi gue! Lo brengsek! lLo pembunuh! Lo pantes mati!"

Jleb!

"ARGHH!"

Dorr!

WUSHH!

Lisa tertawa puas saat si jago merah melahap tubuh Andre. Kevan menarik Tubuh Vanya agar menjauh dari kejadian.

"Selesai sudah semuanya, terbalas sudah semua dendam."

"Terimakasih atas semuanya," ucap Lisa.

"Hiks hiks, Nad?" panggil Disya.

"Nadia mau pergi lagi ya? Hiks," tanya Disya.

Lisa menangkup kedua pipi Disya, "Jangan nangis, walaupun Nadia pergi. Nadia tetep dihati Disya." jawab Lisa.

"Nadia bakal liat Disya dari atas sana, jadi. Disya jangan pernah ngerasa sendiri ya?" ujar Lisa.

Disya menangis histeris dipelukan Vita, "Abang?" panggil Lisa pada dua twins.

"Kenapa hm?" tanya Tegar.

"Lisa pamit ya? Maaf Lisa gak bisa sama kalian lagi. Lisa minta maaf karena udah buat kalian kecewa, Lisa minta maaf karena harus pergi duluan sebelum kalian." ucap Lisa.

"Kalian harus janji ya sama Lisa, kalian gak boleh sedih lagi. Jagain ayah bunda ya? Jangan bikin mereka nangis," pesan Lisa dan diangguki kedua kakak beradik kembar tersebut.

"Lisa akan selalu liatin kalian dari atas."

"Lisa, abang ikhlasin kamu pergi. Kalau ketemu Rima, sampein salam dari kita ya?" ucap Teguh.

ALVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang