51.TERUNGKAP SEMUA

8.4K 455 4
                                        

Happy Reading.



Mereka berpencar sesuai perintah dari Vano, mulai dari dalam gedung hingga luar gedung.

"Bekas jejak sepatu." gumam Teguh.

Ia mengikuti kemana jejak sepatu tersebut, hingga ia sampai pada satu titik. "Disana! Woy sini!" teriak Teguh.

"Mana mana mana?" tanya Farrel.

"Itu disana." jawab Teguh menunjuk kedepan.

Vanya mengerutkan dahinya saat melihat sebuah benda yang ia rasa tidak asing olehnya. Vanya berjalan mendekatinya, lalu mengambilnya.

Menatapnya dengan seksama, sepersekian detik kemudian wajahnya mulai berubah menjadi lebih dingin.

"Black Rose Angel comback." gumamnya.

.

.

.

Suara bisingnya kendaraan terdengar begitu memekakan telinga, tak peduli dengan sumpah serapah yang pengendara lain lontarkan. Kini anggota inti Vanostra dan juga Vandalas menguasai jalanan Jakarta.

Kecepatan tinggi tidak pernah mereka kurangi sedikitpun, fokus mereka hanya pada jalanan.
Motor mereka meliuk-liuk dengan gesitnya diatas aspal.

"Hati-hati!" pesan Vano pada Vanya yang berada disebelahnya.

Seakan tidak mendegar ucapan Vano, Vanya semakin menambahkan kecepatannya, hingga melesat mendahului Vano.

"Gadis nakal." gumam Vano dan menyusul Vanya.

Lima belas menit sudah mereka menguasai jalanan, hingga sampailah mereka pada sebuah hutan lebat.

"Gedung ini bukannya?" mereka saling memandang satu sama lain.

"Masuk." ucap Vanya.

Berjalan beriringan masuk kedalam sebuah gedung, yang dahulu pernah mereka kunjungi. Masih ingat dengan kejadian dimana Icha diculik? Ya di gedung itu pula tempat yang saat ini mereka kunjungi.

Prok...Prok...Prok...

"Congrats! Congrats! Congrats! Nice job buddy!" ucap Vanya saat masuk kedalam ruangan.

"WELCOME BACK TO BLACK ROSE ANGEL!" ucap Vanya dan Diandra lantang.

"Welcome back queen Black Rose Angel!" jawab beberapa orang yang berada disana.

"What?"

"Maksud?"

"Black Rose Angel?"

"Ha? Gimana gimana?"

Mereka semua menatap bingung kearah Vanya dan Diandra, meminta penjelasan atas apa yang barusaja terjadi.

Kevan berjalan mendekati Vanya dan Diandra, berdiri di tengah-tengah dan merangkul kedua gadis cantik tersebut.

ALVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang