Happy Reading.
.
.
."Kapan gue boleh pulang?" tanya Vanya pada Kevan.
Saat ini diruangan hanya ada Kevan dan Vanya, sedangkan yang lain akan segera kemari setelah berganti pakaian dirumah masing-masing.
"Lo udah tanya itu sepuluh kali." jawab Kevan yang masih fokus mengupas jeruk.
Vanya mengerucutkan bibirnya, "Serius! Bosen gue disini!" ucap Vanya.
"Lo pengen cepet cepet pulang karena mau lanjutin penyelidikannya kan?" tanya Kevan dan memberikan Vanya sepotong jeruk yang telah ia kupas.
Vanya menerima jeruk itu dan memakannya, "Gak perlu, karena kita udah tau." lanjut Kevan.
Vanya menelan buah jeruk yang ia kunyah dengan susah payah, "Tau apa? Kok gue gak dikasih tau!" jawab Vanya kesal.
"Tunggu lo sembuh baru dikasih tau." ujar Kevan.
"Ck! Kenapa gitu?" kesal Vanya dan memalingkan wajahnya sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
Kevan terkekeh pelan, lalu memutar kepala Vanya agar menoleh kearahnya, "Dengerin gue. Lo masih dalam tahap pemulihan, kalo kemarin gue sama yang lain ngasih tau, lo bukannya tambah sehat, tapi lo malah tambah drop." jelas Kevan.
"Jadi tunggu keadaan lo bener bener sehat ya? Nanti gue kasih tau." lanjut Kevan.
Vanya menatap lekat wajah Kevan, lalu mengangguk pasrah. Benar apa yang Kevan katakan, jika ia tau sekarang keadaannya akan semakin buruk, dan itu dapat memperlambat penyelidikan mereka.
"Assalamu'alaikum wahai menghuni neraka!" teriak Farrel saat memasuki ruangan.
Plak
Reflek Kenzo memukul kepala belakang Farrel, "Keluar lo setan kamar mandi!" ucapnya.
"Bego! Sakit nyet!" umpat Farrel.
"Woyy! Misi misi bidadari dari surga mau lewat! Jangan berdiri didepan pintu dong!" pekik Kayla dari belakang.
"Bidadari surga gundulmu! Dari selokan tuh percaya!" sindir Teguh dan memberi sedikit jalan agar para gadis itu lewat.
"Ih! Cantik gini dibilang dari selokan!" sahut Stella.
"Pede ngab!" ucap Teguh.
"Pede nomor satu!" timpal Lia.
"Nyenyenye!"
"Ekhem!" Kevan berdeham cukup keras.
"Kalo mau ribut mending di lapangan aja!" sinis Kevan.
"Yaelah canda doang!" sahut Farrel.
"Cindi diing." cibir Kevan menirukan ucapan Farrel dengan di menye-menye.
"Heh!"
"Hoh!"
"Lo brisik gue tebas!" sentak Vano membuat suasana menjadi hening.
![](https://img.wattpad.com/cover/257744666-288-k623705.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANO [END]
Novela Juvenil"Rumah sakit atau kuburan?" Alvano Gevin Brawijaya adalah seorang ketua geng yang terkenal seantero SMA Palapa dan Indonesia karena kekuatan bela diri yang tak tertandingi. Bertemu dengan seorang murid baru yang notabenya adalah adik sekaligus kemba...