Sedangkan di rumah Echa, kini gadis itu dan keempat sahabatnya sudah siap dengan memakai outfit yang sama.
Kalau Althaf dan para sahabatnya memakai kemeja polos yang berbeda warna. Lain halnya dengan Echa dan keempat sahabatnya. Mereka malam ini memakai hoodie hitam, celana jeans hitam, serta sepatu vans dan converse hitam.
Mereka kini sudah persis seperti kelompok mafia yang sedang menjalankan misi memberantas kejahatan.
“Mana sih nih orang? Lama banget.” Rayden menggerutu kesal.
“Sabar,” sahut Echa mengacak rambut Rayden yang kebetulan duduk di sebelahnya yang membuat Rayden jadi menyandarkan kepalanya di bahu kanannya.
“Nggak bisa sabar aku tuh. Kalo masih lama, mending nggak usah pergi ajalah, ngantuk.”
Tiba-tiba terdengar suara motor yang saling bersahut-sahutan dari arah luar rumah Echa.
“Tuh, mereka dah dateng.”
“Ada siapa? Rame bener kayaknya.” Alena yang tiba-tiba muncul di hadapan Echa dan sahabatnya bertanya yang membuat mereka jadi tersentak kaget.
“Mama ngagetin aja, ih.”
Alena masa bodo. “Mau lihat ke depan, ah. Jiwa kepo gua seketika meronta-ronta.” Alena berjalan menuju pintu utama guna menghampiri tamu yang sudah terlihat di matanya karena pintu yang terbuka lebar.
“Assalamu'alaikum.”
“Wa'alaikumussalam.”
Alena menatap kelima laki-laki tampan dan satu perempuan cantik yang berdiri di depan pintu secara bergantian.
“Oalah, si ganteng, toh.”
“Malam, Tante,” sapa Althaf, Arga, Fadhil, dan Gavin. Minus Kanza yang kini hanya tersenyum tipis, serta Arjuna yang hanya diam saja.
“Malam,” sapa Alena balik.
Arjuna diam saja, tapi tak berlangsung lama dia mengecup singkat pipi Alena yang membuat wanita cantik itu jadi mencubit lengannya pelan. Kemudian pemuda itu segera masuk ke dalam rumah dengan berlari kecil untuk menemui Echa, dan meninggalkan keempat sahabatnya yang kini jadi mengangga tak percaya tengah menatap dirinya.
Saat Arjuna sudah sampai di ruang keluarga, dia menatap Echa sekilas. Lalu tangannya bergerak menarik tangan Bastian yang duduk di sebelah kiri Echa agar pemuda itu segera berdiri.
“Minggir.”
Bastian berdecak kesal, tapi tak urung juga dia berpindah tempat jadi duduk di sebelah Ravindra.
Arjuna dengan antusias langsung duduk dan memeluk Echa dari samping membuat gadis itu jadi tertawa gemas.
“Kangen.” Arjuna merengek pelan.
“Kangen mulu perasaan,” balas Echa sembari tangannya mengelus rambut belakang Arjuna yang kini tengah membenamkan wajahnya di bahu gadis itu.
Arjuna jadi menegakkan badannya menghadap Echa. “Emangnya kamu nggak kangen?”
Echa mengangkat bahu sekilas, lalu menggeleng.
Arjuna melirik sinis, Echa yang melihat jadi menangkup kedua pipi Arjuna dan menatap pemuda di depannya dari atas sampai bawah yang sekarang terlihat tampan memakai baju kemeja polos warna hitam lengan panjang yang digulung, dan celana jeans hitam yang sobek dikedua lututnya.
“Weh, ganteng kali bayik gue malem ini,” puji Echa yang membuat pipi pemuda itu jadi merona dan tak dapat menyembunyikan senyumannya. Arjuna langsung memeluk, serta membenamkan wajahnya lagi di bahu kiri gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia ✔
Teen Fictionೃ⁀➷ ••• Menceritakan kehidupan seorang gadis yang bernama Alvia Decha Arzukna. Gadis yang biasanya dipanggil Echa oleh orang terdekatnya. Dia gadis cantik kelebihan imut, manja, terkadang polos sedikit bego, berpipi tembam menggemaskan, tapi juga b...