49 - CAPASUTRI

2.4K 275 34
                                    

Di kamar yang didominasi berwarna abu-abu muda, kini terdapat seorang remaja lelaki yang tengah berguling-guling di atas kasur karena rasa bosan yang tiba-tiba menyerang. Sampai suara dering handphone-nya berbunyi membuat dia mengalihkan pandangan dan segera mengambil benda pipih tersebut yang tergeletak begitu saja di atas nakas.

Assalamu'alaikum,” salam seseorang di seberang sana menyapa indra pendengarannya.

Wa'alaikumussalam, balas Arjuna antusias. Ya, remaja lelaki tersebut yang tak lain adalah Arjuna dan yang menelepon dirinya adalah Aldion, papa kandung Echa yang berarti pamannya.

Jun, lagi sibuk nggak? Kalo nggak, seperti biasa, Papa minta tolong buat jagain Echa, nginep aja sekalian. Soalnya Papa lembur malem ini, mama juga nggak bisa pulang, nemenin Papa.

“Dengan senang hati,” sahut Arjuna cepat dengan mata berbinar bahagia.

Inget, nggak boleh macem-macem.

“Iya, cuma satu macem.”

Heh!tegur Aldion.

“Canda, Pa.”

Terdengar suara helaan nafas kasar diseberang sana. Awas aja kalo sampe berani macem-macem sama anak Papa. Bakal Papa hukum kamu, terus Papa jauhin kamu dari Echa, Papa buat kamu nggak bisa ketemu sama dia, sampe kapan pun.

Arjuna seketika melototkan matanya mendengar ancaman tersebut. “Ih, Jun bercanda doang.”

Masa bodo. Udah dulu, Papa mau lanjut kerja. Assalamu'alaikum.

“Iya, wa'alaikumussalam.”

Tut.

Saat panggilan sudah berakhir, Arjuna langsung berdiri di atas kasur sambil melompat-lompat kesenangan.

“Yeay, bobok sama Echa!” pekiknya.

Tanpa disadari pemuda itu, di depan pintu kamarnya yang setengah terbuka kini telah berdiri seorang pria berusia kepala dua yang jadi menggeleng-gelengkan kepala melihatnya.

“Adek,” panggil pria tersebut yang tak lain adalah Arsena.

Arjuna langsung berhenti melompat dan menoleh ke asal suara. Terlihatlah abangnya kini sedang menertawakannya yang membuat dia jadi terdiam dan menggaruk pipinya merasa malu karena terciduk.

“Apa, bang?”

“Kenapa lompat-lompat?”

“Nggak.” Arjuna menggelengkan kepala. Dia turun dari kasur dan mengambil hoodie-nya yang tergantung dekat lemari, kemudian memakainya.

“Jun malem ini nginep di rumah Echa, ya, Bang. Disuruh papa Aldi jagain.”

“Oh, pantesan, tiba-tiba cosplay jadi monyet.”

“Jun nggak denger, Jun pamit. Assalamu'alaikum.” Arjuna mengambil tangan kanan Arsena untuk dia salim, kemudian segera berlalu keluar kamar tanpa menghiraukan pria tersebut.

* * *

Sedangkan di kediaman Echa sendiri, terlihat gadis itu hanya sendirian di rumah. Sekarang sedang melakukan panggilan video dengan kakak kandungnya, Alvian Devanka Arzitama yang berada di London melalui laptop.

“Eh, Burik, kalo di sini jam delapan malem, berarti di sana udah jam berapa?”

Burak burik burak burik. I burik, you jelek,” cibir Alvian yang membuat Echa cengengesan. “Di sini baru jam dua siang, why? lanjut Alvian.

Sequoia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang