Senin pagi di kediaman rumah Echa, terdengar suara teriakkan wanita yang sedang membangunkan anaknya. Wanita itu yang tak lain adalah Alena Azzahra, mama kandung Echa.
“CHA, UDAH PAGI.”
Teriakkan Alena itu terdengar sampai ke lantai bawah dan posisinya sekarang tengah berdiri di depan pintu kamar sang anak.
“Astaghfirullah, bini gue,” gumam pria dewasa yang kini sedang duduk santai di kursi meja makan. Pria itu yang tak lain adalah Aldion Arzitama, suami mama Alena yang berarti papa kandung Echa.
“CHA, SEKOLAH.”
Namun, lagi-lagi Alena tidak mendengar sahutan apa pun dari dalam sana. “Buset dah nih anak,” monolognya.
Alena dan Aldion memang sudah pulang dari semalam. Saat mereka tiba di rumah, rumah tampak sepi yang berarti Echa belum pulang dari arena balap. Echa semalam tiba di rumah pukul dua pagi yang otomatis orang tuanya itu sudah terlelap dalam tidurnya.
Saat Alena memang handle pintu, ternyata pintu kamar Echa tidak dikunci. Tau begini mending gue masuk dari tadi, pikir Alena dan dia pun langsung melangkah masuk ke dalam kamar anak bungsunya itu.
Alena terlihat membuka gorden yang membuat Echa sedikit terganggu karena cahaya matahari yang masuk.
“Cha, udah jam setengah tujuh, sekolah.”
“Masih ngantuk, Ma.”
“Bodo amat, ayo bangun. Mama hitung sampai tiga, kalo belum bangun juga, si black Mama jual, ya.”
Echa yang mendengar si Black-nya disangkut-pautkan pun langsung terduduk di atas kasur, lalu bergegas lari terbirit-birit ke kamar mandi masih dengan keadaan yang belum sepenuhnya sadar.
Oh, si Black yang tak lain adalah motor sport hitam kesayangan Echa.
Alena menggeleng-gelengkan kepala melihatnya, lalu berkata, “mandinya jangan lama.”
“Iya,” balas Echa.
Setelahnya Alena melangkahkan kaki keluar dari kamar Echa menuju ruang makan yang sudah ada sang suami saat mendengar balasan anaknya itu. Dan saat sudah tiba di ruang makan, Alena membuka suara, “sarapan duluan aja, Mas. Anak kamu masih mandi, nanti kamu telat lagi ke kantornya kalo mau nungguin dia.”
“Tenang aja, kantor juga punya aku,” jawab Aldion terkesan santai.
Alena mendengkus mendengar jawaban suaminya itu. “Orang kaya mah bebas, ye.”
“Ya jelas. Lagian aku juga kangen sama Echa.”
Baru saja Alena akan menbalas ucapan sang suami, tapi langsung tak jadi kala tiba-tiba dia mendengar teriakkan saling bersahut-sahutan dari arah pintu masuk.
“ASSALAMU'ALAIKUM.”
“GOOD PAGI.”
“SELAMAT MORNING.”
“PAGI DUNIA TIPU-TIPU.”
Dan itu suara teriakkan siapa lagi kalau bukan Ravindra, Arqian, Rayden, dan Bastian secara bergantian.
Tak heran, mereka berlima memang sudah terbiasa pulang dan pergi ke sekolah berbarengan. Makanya saling jemput satu sama lain dan sekarang mereka tinggal menjemput Echa.
Ravindra beserta ketiga sahabatnya melangkahkan kaki ke arah ruang makan dan mendapati papa dan mamanya Echa yang sekarang tengah menatap mereka malas.
“GOOD MORNING, MAMA, PAPA.”
Teriakkan kompak itu lagi dan lagi berasal dari mereka. Pun juga faktanya memang keempat sahabat Echa itu juga memanggil Alena dan Aldion dengan sebutan mama dan papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia ✔
Teenfikceೃ⁀➷ ••• Menceritakan kehidupan seorang gadis yang bernama Alvia Decha Arzukna. Gadis yang biasanya dipanggil Echa oleh orang terdekatnya. Dia gadis cantik kelebihan imut, manja, terkadang polos sedikit bego, berpipi tembam menggemaskan, tapi juga b...