52 - COMEBACK

2.1K 250 35
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Echa, hari yang di mana mereka akan mengadakan perlombaan dengan dua sekolah tetangga yang memang rutin diadakan sekali dalam satu tahun.

Sekolah tetangga yang tak lain adalah SMA Garuda dan SMA Pertiwi. Kebetulan yang menjadi tuan rumahnya tahun ini adalah SMA Merdeka yang tak lain adalah sekolah Echa sekarang.

“Rame banget, berasa lagi di Mall,” gumam Renifa saat melihat sekitar yang begitu ramai siswa dan siswi dari dua sekolah tetangga yang saat ini berlalu-lalang di lapangan outdoor SMA Merdeka.

“Kuburan aja sono, sepi,” suruh Lisa menyahut dengan cepat yang membuat Renifa jadi mencebikkan bibirnya.

“Tapi ini beneran, deh, banyak banget orangnya. Kalo dilihat dari atas, pasti kepala nih orang semua udah kayak ulet.”

True. Tahun kemarin-kemarin perasaan nggak rame banget kayak gini,” sambung Jejes membenarkan.

“Halo, ciwi-ciwi!” sapa Gavin yang tiba-tiba sudah duduk di sebelah Renifa.

“Via belum dateng?” tanya Althaf yang juga menghampiri tempat duduk mereka bersama rombongannya.

“Belum,” sahut Lisa. “Tau ke mana dah tuh bocah,” lanjutnya mencibir.

“Dia lagi di jalan.” Arjuna menjawab tanpa menoleh, tetap fokus pada handphone yang ada di genggamannya.

“Bilang dong dari tadi.”

Arjuna memutar bola matanya malas menanggapinya.

“Kantin, yuk, ges,” ajak Gavin.

“Ayuks, lama juga nunggu giliran.”

“Giliran apaan?”

“Ya giliran lombalah, tuh yang ikut lomba cerdas cermat udah mulai dari tadi di aula.”

“Hebat, ye. Kelas kita kagak ada yang ngajuin diri buat ikut lomba cerdas cermat,” bisik Lisa pada ketiga sahabatnya.

“Blo'on semua orangnya,” balas Levi mengedikkan bahu acuh.

“HALO!” teriak seorang laki-laki menghampiri mereka dengan berlari kecil dan diikuti tiga orang lagi di belakangnya.

“WOHO, WELCOME TO MY SCHOOL!” balas Gavin ikut berteriak, lalu bertos ala lelaki dengan Bastian.

Ya, empat orang yang tak lain dan tak bukan adalah empat curutnya Echa.

Jangan tanya kenapa mereka bisa ada di sekolah Althaf beserta rombongannya. Masih ingat bukan, kalau mereka berempat bersekolah di SMA Pertiwi.

* * *

Kalau semua sahabat-sahabat Echa sudah tiba di sekolahan dari jam setengah delapan pagi, lain halnya dengan Echa yang baru bangun di jam segitu.

Saat ini Echa masih di dalam perjalanan dan sebentar lagi akan sampai di sekolahnya.

Tak berselang lama Echa sudah tiba di depan gerbang sekolahnya yang dibiarkan terbuka lebar dan langsung saja ia masuk ke dalam yang di tempati banyaknya orang-orang tersebut. Seketika itu pula dia menjadi pusat perhatian semua orang yang masih berkeliaran di luaran.

Echa memarkirkan motornya di sebelah motor sport yang berjejer rapi dan dia yakini bahwa itu motor rombongan anak geng WARRIOR.

“Wanjay, rame bener.” Echa memperhatikan sekeliling tanpa membuka helmnya. “Bisa-bisanya gue baru dateng jam segini,” lanjutnya pelan.

“Kayaknya nih sekolah hari ini cosplay jadi pasar, dah.”

Tak jauh dari gadis itu memarkirkan motornya, di seberang sana berkumpul segerombolan remaja berpakaian acak-acakan memakai baju olahraga, tapi celananya memakai celana abu-abu panjang seperti biasa.

Sequoia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang