9. Warjok Mang Dani

545 41 3
                                    

Mereka berkumpul di warjok Mang Dani. Bermain game online bersama, heboh karena menyanyi, kalah dalam game, dan masih banyak lainnya.

"Eh cuy, gue mau tanya deh," ujar Vandro membuka suara.

"Tanya apaan bang?" Greyo membalas Vandro sambil memakan kuaci yang ada di meja.

"Kalo pacaran virtual itu dosa ga sih?"

"Ya dosa lah, namanya lakuin zina ya tetep dosa," sahut Greyo.

"Virtual juga?" tanya Terri menyakinkan.

"Yoi bang. Emang kenapa lo tanya kek gitu?" Samudra ikut bergabung dengan membawa semangkok mie rebus ditangannya.

"Ga sih, cuma mastiin doang. Kan si Varo itu pacaran virtual, nah berarti dia juga dosa dong ya?" ujar Terri.

"Ngapain bawa nama gue?"

"Santai aja napa sih"

"Emang iya kalo pacaran virtual itu dosa? Coba gue search google lah"

Setelah hasilnya muncul, Varo terkejut karena dalam agamanya, pacaran virtual menunjukkan bahwa hal itu haram.

"Lah lah kok haram njir?" tanya Varo bingung.

"Lagian lo nabung kok nabung dosa. Nabung uang buat masa depan," ujar Gio santai.

"Ya kan gue ga tau, dah lah mau putus bae," ujar Varo.

"Apapun zina yang lo lakuin, itu tetep dosa dan haram hukumnya," ujar Marcel menimpali.

"Yeu korban pirtual," Vandro menekan perkataannya diakhir kalimat.

"Mending gue virtual, daripada lo ga punya sama sekali," Varo mengeluarkan smirk andalannya.

"Nabung dosa kok bangga," sahut Vandro tak mau kalah.

"Emang nabung dosa berguna buat masa depan?" tanya Devan.

"Berguna banget malah, mempermudah masuk neraka," sahut Lio.

"Jangan gitu terus, kasihan Varo," Gio menengahi perdebatan mereka.

Varo menekuk mukanya, padahal baru seminggu dia menjalani pacaran virtual ini. Daripada dosa dia nambah, mending putus aja lah.

☠️☠️☠️☠️☠️

Dua perempuan masuk ke dalam warjok. Mereka berdua mendekati Marcel.

"Hai marcel," sapa seorang perempuan, bernama Misel.

"Hai Marcel," sapa temannya, bernama Zey.

"Anjir kok dua?" Marcel terkejut karena kehadiran dua perempuan ini.

"Weshh, Marcel maruk anjir!!" seru Lio.

"Bagi cel, bagi dua," ujar Vandro.

"Ekhem," suara deheman itu menjadi pusat perhatian. Ada Terri, Samudra, dan Aro berdiri didepan warjok.

"Perhatian!! gue minta waktu sebentar. Kita bertiga mau mempersembahkan sesuatu. Samudra, Aro, mainkan!!" teriak Terri.

Terri mulai bersenandung heboh, Lio dan Vandro maju ke depan warjok. Mereka bernyanyi kompak.

"Aku tak tahu yang harus ku lakukan.." Terri mulai bernyanyi.

"Untuk memilih dirimu ataukah dia.."

EGRYROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang