14. Kunti

431 39 0
                                    

Kejadian sedih sudah terlewati, sekarang mereka kembali seperti mula. Heboh dan tidak bisa diam.

"HEH!!! ITU MAKANAN GUE! NAPA LO AMBIL!!!" teriak Terri.

"Mana ada, ini punya gue ya," Vandro memelototi Terri.

Interaksi antara mereka seperti saudara kandung, dekat dan tidak terpisahkan.

"Hoam, gue ngantuk banget dah," Lio menguap.

"Ya udah yuk tidur semua, tapi diberesin dulu," Vania membantu mereka membereskan halaman belakang rumah.

"Kalian bawa sepatu semua?" tanya Gio.

"Bawa," sahut mereka kompak.

"Besok joging mau ga?" tawar Gio.

Mereka mengangguk lalu lanjut membereskan sampah yang berserakan.

Selesai melakukan pekerjaan, mereka masuk ke dalam kamar Gio.

"Yo, gio, lo ngerasa ga sih?" tanya Vandro tiba-tiba.

"Ngerasa apaan dah?"

"Ada natap kita"

"Maksud lo?" ujar Gio tak mengerti.

"Cel, lo buka jendela deh"

Marcel menuruti perkataan Vandro, dia membuka jendela kamar Gio. Menatap Vandro dengan tatapan bertanya.

"Ngapain? nyuruh gue buka? emang ada apaan dah?" tanya Marcel.

Vandro menyuruh mereka mendekat ke jendela, "Kalian perhatiin pohon mangga yang ada didepan rumah janda itu deh." Vandro menunjuk arah yang dia maksud.

Mereka memperhatikan dengan seksama tanpa mata mengedip satu detik pun. Tiba-tiba..

"Hihihihihi" tawa perempuan itu memecahkan lamunan mereka.

"Eh itu siapa dah? kok malem-malem dipohon mangga samping rumah lo?" tanya Terri pada Gio.

"Oh, paling itu cuma mbak kunti," ujar Gio santai.

Karena merasa ada yang aneh, mereka saling tatap satu sama lain. Terdiam sejenak, lalu kembali heboh setelah mereka sadar.

"Ha!? kunti!? kuntilanak!?" heboh Marcel.

Mencari jalan untuk bersembunyi.

"AAAAAAAAA ADA KUNTILANAK GESSSS!" ujar Gio.

Alex masih memegang ponselnya, tadi niatnya dia ingin membuat sg.

"WOY WOY MENN!!! YOW KETEMU LAGI DENGAN GUE ALEXANDER!!! DISINI GUE KETEMU SAMA KUNTILANAK!!"

"KITA LAGI PANIK NGAPAIN LO MALAH NGE-VLOG!!!!"

"BURUAN LARIIII!!!"

"AWAS CEL, GUE MAU LEWAT!!!!" teriak Lio.

Bruk

Vandro terjatuh karena tersandung benda, keadaan tiba-tiba menjadi gelap karena mati lampu.

"BUSET LUTUT GUEE!!!!"

"BURUAN LARI KELUARR!!! NANTI KUNTI NYA TERBANG!!!! BURUAN!!!" heboh Terri.

Mereka bertujuh keluar rumah dengan ngos-ngosan. Mereka mengatur nafasnya sejenak.

"Hah hah hah, akhirnya bisa selamat dari kuntilanak, dasar kunti gabut, sukanya ngerjain orang mulu!" ujar Alex.

"Eh tunggu dulu deh, kita kan diluar, terus kunti nya kan ada disamping rumah Gio. Berarti kita semakin deket sama kuntinya dong," ujar Devan. Mereka menatap Devan.

EGRYROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang