EXTRA PART III

750 33 1
                                    

Setelah kepergian keempat temannya, kini angkatan baru dan lama, berkumpul menjadi satu di ruangan utama markas. Keadaan markas menjadi ramai karena persatuan mereka.

"Oke, kali ini gue bakal ngasih seputar kenangan Egryros bersama, pada tahun 2019. Yaitu angkatan Gio," Devan menyalakan projektor dan mulai memutar satu video yang dia maksud.

"Jadi rekaman ini sengaja gue ambil buat nunjukin ke anak kita nanti. Betapa serunya kegiatan ayah mereka, tapi malah ketiga teman berjuang kita pergi duluan, selamat mengulang kembali masa-masa yang indah"

Rekaman yang muncul dilayar ini adalah kenangan ketika mereka ada dimarkas bersama. Terlihat bahwa Gio sedang bermain game bersama dengan anggota lain.

flashback on

"Bang, mabar kuy!" ajak Argo.

"Kuy lah!" sahut Gio semangat.

Kini mereka berdua sedang fokus dengan game yang ada ditangan mereka.

"WOY! WOY! ITU MUSUH! TEMBAK TEMBAK CEPET!" heboh Gio.

"YA SABAR ATUH BANG!"

"YES MENANG!"

Tawa bahagia keluar dari mulut Gio. Semua anggota ikut tertawa bahagia didalam markas.

"Gio, gue ada pantun buat lo," ujar Vandro mendekati ketuanya.

"Ekhem ekhem, sebelum mulai mari kita awali dengan doa terlebih dahulu"

"Cie inget doa, mau dijemput malaikat ya bang?" goda Marcel.

"Lo ngomong lagi gue lempar lo sampe masuk ke kawah gunung berapi Merapi!"

"Buruan elah, pantunnya apaan?" Gio sudah tidak sabar dengan pantun yang akan Vandro katakan.

"Di laut ada hiu,"

"Gue ga bilang kalo di laut itu ada unta," sela Lio.

"Diem dulu, nyet!"

"Gue ulang dah, ganggu bae lo!"

"Di laut ada hiu!"

"CAKEP!" mereka menyahuti pantun Vandro dengan kompak.

"Hai ganteng, i love you!"

"SADAR HEH! GUE MASIH LURUS! SADAR! SADAR!" gelas yang berisi air putih penuh, kini sudah berkurang menjadi setengah, karena Gio mengambilnya untuk menyadarkan temannya.

"Ini basah semua! maksud lo apa sih?!"

"Ga terima?"

"Kaga!"

"Berani lo sama gue?!"

"Siapa yang takut?!"

"Wah bener-bener nih anak!"

"Kabor!!" Vandro sudah ngacir pergi meninggalkan markas dengan keadaan seragam yang basah karena cipratan air minum.

"Sabar, yo. Yang sabar, dapet Sekar," niat Terri baik lho, cuma mau temennya jadi sabar.

"Sekar?! ogah gue?! najong?!"

"Jangan gitu, nanti jodoh," Devan menimpali ucapan Gio.

"Devan! ga usah ikut campur lo!"

EGRYROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang