Pagi ini semua murid kembali berjuang untuk menentukan masa depan mereka, akan ada jalan sendiri untuk melanjutkan masa dewasa mereka. Setelah kelulusan ini, mereka bukan lagi remaja, yakni dewasa.
Di masa ini, harus ada masa depan yang benar-benar disiapkan secara matang, agar baik hasilnya nanti.
"Bahasa Indonesia emang gampang keliatannya, tapi kalo salah ejaan dikit aja, coret, muncul warna merah," ujar Lio.
"Gmapang tapi bikin puyeng, hadeh hadeh," sahut Marcel.
"Bentar lagi lulus, aye aye," Vandro mengangkat buku yang dia bawa dan berjoget di depan kelas.
"Tinggal tunggu kurang lebih 2 minggu buat nunggu hasil kelulusan," ujar Gio yang fokus dengan buku materi yang dia catat semalam.
"Kalo udah lulus, gue mau kerja sambil kuliah, nerusin perusahaan bokap gue, biar makin gedhe dan terkenal," ujar Vandro.
"Katanya mau jadi dokter?" sela Alex.
"Kan sebelum jadi dokter ya kerja dulu buat cari penghasilan," balas Vandro.
Pak Botak memasuki ruangan kelas Gio, tangannya penuh dengan lembaran soal yang akan dikerjakan oleh para murid.
"Pagi anak-anak, bapak akan membagikan soal hari ini. Bapak yang akan menjaga ruangan ujian kalian. Apa kalian sudah siap mengerjakan soal-soal untuk hari ini?"
"Ya pak!"
"Pak, pak, kenapa harus bapak botak terhormat yang jaga sih?" ujar Lio.
"Kan ini jadwal bapak," balas pak Botak.
"Ga bisa tuker pak?"
"Kamu kira saya barang? bisa ditukar?"
"Bisa pak, ditukar sama tuyul yang lebih berkualitas tinggi," Lio sengaja menatap arah lain, agar tidak langsung melihat kemarahan pak Botak.
"Hahahaha," satu kelas tertawa mendengar ucapan pak Botak.
"Diam!!!" suara pak Botak menggelegar di ruangan itu, murid penghuni ruangan itu hanya terdiam.
"Ini soalnya, kalian kerjakan di lembar jawaban!"
Dengan keadaan yang tenang, mereka mengerjakan soal yang cukup panjang tersebut. Setiap nomor berisi soal cerita dan mereka harus membaca dengan teliti, jika tidak ingin salah menjawab.
Waktu berjalan dengan cepat, mereka sudah mengumpulkan jawaban yang diberikan di hari terakhir ini. Hanya butuh waktu 2 minggu untuk menerima hasil, mungkin itu akan jadi waktu yang lama.
Murid SMA GALAKSI juga tidak sedikit jumlahnya, jadi para guru harus lebih teliti untuk mengoreksi ujian tersebut. Walaupun teknologi sudah maju, tapi guru akan mengulang kembali dengan hati-hati.
"Bentar lagi lulus!! kalian jangan kangen sama gue ya, kalau gue ga ada!!" teriak Vandro lantang.
"Mau pergi kemana lo?" tanya Devan yang sedari tadi diam.
"Pergi, perginya jauh banget sampe ga kembali"
"Luar negeri?"
"Iya, bokap gue mau kuliahin gue disana, setelah dia liat perubahaan akhir-akhir ini"
"Kan bisa kita meet lagi kalo ada reuni, ya masa ada reuni lo ga dateng?" ujar Alex.
"Kalo ga sibuk, gue dateng. Nah waktu sibuk ya ga bisa dateng"
"Iya dah iya," pasrah Alex.
Mereka bertujuh jalan dengan tampang gagah, menyusuri setiap koridor sekolah. Tangan yang dimasukkan kedalam saku, dasi yang diikat dikepala, seragam yang berantakan, menambah kesan badboy yang melekat pada diri mereka.
☠️☠️☠️☠️☠️
Siang ini mereka berkumpul di markas bersama dengan orangtua mereka. Yang akan dibahas kali ini adalah soal terror.
"Maksud clue dari itu semua apa ya om?" tanya Gio pada Rizo, ayah Terri.
"Mungkin ini yang menjadi target terror tersebut adalah kamu, Gio"
"Aku om?"
"Coba kalian pikir lagi, hanya Gio yang sering di terror, dan dia juga dikirim simbol pembunuhan"
"Kemungkinan besarnya adalah kalau Gio akan menjadi korban pembunuhan yang pelaku lakukam sendiri ke Gio"
"Om? om Rizo ga bercanda kan?"
"Engga, coba kalian pikir lagi dengan teka-teki ini"
"Bener kata om Rizo, semalem gue juga mikir gitu, kalo dia mau hancurin Egryros, kenapa yang kena terror cuma Gio?" ujar Devan.
"Misalnya orang ini mau hancurin Egryros, bukannya harusnya kita semua juga dapet dan isinya sama?"
"Terus kenapa orang itu mau bunuh gue? apa salah gue sama dia?"
"Gio, ada clue lain buat pecahin masalah ini?" tanya Qin, ayah Vandro.
"Bentar om, aku sering dapet terror yang isinya itu tentang balas dendam"
"Orang itu mau bunuh kamu karena dia balas dendam sama kamu, dan ini karena kejadian masa lalu," jelas Qin.
"Tinggal kita cari pelakunya dan tanya langsung kenapa dia lakuin hal ini," ujar Rey, ayah Alex.
"Ayah, kenapa diem aja?" sedari tadi Damian hanya diam, tidak memperhatikan yang sedang merrks bahas, dia malah sibuk berkutat dengan laptop didepannya.
"Lagi check CCTV, tapi ini semua mati"
"Mati? gimana bisa yah?" tanya Gio bingung.
"Pasti pelakunya adalah anggota Egryros, cuma anggota yang tau soal letak CCTV dan sambungan kabel dari CCTV ini," ujar Marcel.
"Bener, gue setuju sama Marcel. Kenapa ada pengkhianat?" ujar Lio.
"Buat jadi pengkhianat ga butuh alasan, kadang ada juga yang melakukan ini karena benci dan rasa tidak suka. Bukan karena masa lalu," Argo baru saja datang, dan dia duduk didepan Gio.
---------------------------batas suci-------------------
haii, maaf baru up lagi, hari ini tugasnya lumayan banyak, jadi aku harus menyelesaikan dulu, daripada nanti menumpuk dan makin banyak
dikit banget ya chapter ini? maaf deh, soalnya lagi ga ada ide buat up lagi
ini baru sempet up, nulisnya tadi sore, dan tadi waktu mau lanjut baterai hp lowbat jadi aku chass dulu
besok lagi aku akan up kok, atau ga nanti malem aku up lagi, kalau udah ada ide cerita, wkwkwk
met malming ya, kaum rebahan, kaum halu dan semua kaum di muka bumi
makasih udah mampir diceritaku, semoga suka yaa
❤️❤️❤️❤️❤️
VOTE AND KOMEN JUGA!!!!
DITUNGGU BUAT CHAPTER SELANJUTNYA!!!OKEY, CUKUP SEKIAN, SELAMAT MALAM SEMUA!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
EGRYROS
Teen FictionPersahabatan yang terjadi antara 7 orang lelaki. Terbentuk awalnya hanya karena pertemanan biasa yang terjadi di sekolah ternama, pada kota Bandung. Semuanya berjalan dengan lancar dan kompak, tetapi suatu hari, sebuah takdir mengejutkan datang dian...