11. Angkasa

509 40 3
                                    

Pak Dodo memanggil anggota inti Egryros. Mungkin ada keperluan dengan mereka.

"Kenapa sih pak manggil kita? kangen ya?" ujar Lio menaik turunkan alisnya.

"Jangan ge-er kamu!"

"Hahahaha canda pak, pak," Lio menunjukkan tangannya berbentuk V.

"Bapak manggil kalian kesini, karena kita mau ada turnamen basket. Turnamen yang diadakan rutin setiap tahunnya"

"Terus hubungannya sama kita apa pak?" tanya Vandro.

"Kalian yang akan maju turnamen. Kita akan adakan latihan mulai minggu depan"

"Lah lah lah, kok kita pak?" bingung Marcel.

"Kalian yang jago basket, Gio juga selaku ketua basket kan?"

"Ya udah deh pak, iya iya," ujar Vandro pasrah.

Mereka berganti pakaian menggunakan baju basket. Pak Dodo menyuruh Alex untuk memanggil anak basket yang lain. Hari ini seleksi basket untuk turnamen, selain inti Egryros.

Ada Argo, Samudra, Dion, Xio, Savi, Alaskar, Fary, Zen mereka menyusul ke lapangan untuk ikut seleksi. Setelah Alex memanggil mereka.

Pak Dodo mulai menyeleksi mereka satu persatu. Ada sebelas orang yang lolos masuk ke turnamen.

Gio, Marcel, Alex, Devan, Lio, Vandro, Terri , Argo, Savi, Xio, Alaskar. Mereka yang lolos ke turnamen. Sepulang sekolah, mereka berlatih bersama dengan pak Dodo.

"Ketua basket kali ini adalah Argo, dan Gio sebagai tangan kanan tim Zorio," jelas Pak Dodo.

Zorio adalah nama tim basket SMA GALAKSI. Nama ini diberikan oleh Devan. Yang memiliki arti pemberani, jujur, kompak, dan kemenangan. Pada tiap tiga tahun, nama tim basket SMA GALAKSI selaku diganti oleh anggota basket dan setiap nama pasti memiliki arti tersendiri bagi anggota tim.

Argo menggunakan gelang ketua ditangan kirinya. Dia juga menggunakan bandana berwarna hitam polos.

Sekitar 45 menit mereka berlatih, keringat mulai membanjiri tubuh mereka.

"Bang kapan baliknya?" tanya Argo.

"Bentar lagi aja, sekolah juga udah mulai sepi," sahut Gio.

Ketika mereka tengah bercanda tawa, ada perempuan yang mendatangi mereka dengan membawa sebotol air minum.

"Hai ganteng," sapanya.

"Lo siapa dah?" tanya Lio.

"Gue Nayla, pacarnya Gio"

"Dih siapa lo, ngaku-ngaku jadi pacar gue?"

"Kita kan udah jadian, sayang"

"Deket sama cewe aja kaga pernah, masa dateng ke Gio terus bilang dah jadian," ujar Alex.

"Gue tau!" ujar Lio menjentikkan jarinya.

"Apa tuh?" tanya Marcel.

"Gio kan deket sama mbak kunti yang ada di markas, terus dia berubah jadi nayla!" ujar Marcel.

"Bisa jadi gitu," Devan mulai bersuara.

"Lah iya bener juga," sahut Terri.

"Kenapa kalian ga pernah nerima cewe ada diantara kalian?"

"Emang cewe kayak lo pantes?" ujar Devan menaikkan satu alisnya.

"Pantes lah, gue pantes jadi ratu," ujar Nayla percaya diri.

"KALO UDAH GA CANTIK!!! SEENGGAKNYA JANGAN TERLALU PERCAYA DIRI YA!!! NANTI MALU SENDIRI!!!" teriak Lio lantang.

Lio mendekat ke arah Nayla, dia membisikkan sesuatu di telinga Nayla.

"Siapa yang mau sama cewe gatel kayak lo?" Lio meninggalkan mereka semua.

Mereka menyusul Gio ke parkiran, dan melaju kerumah mereka. Nayla kesal sendiri dibuatnya, dia berjalan dengan menghentakkan kakinya.

☠️☠️☠️☠️☠️

Istirahat kedua, inti Egryros berkumpul di meja belakang kantin. Mereka bercanda tawa bersama, makan bakso, dan bermain game online.

Nayla kembali mendatangi mereka bertujuh. Ada Icha juga dari arah berlawanan. Mereka berdua duduk disamping Gio. Posisi Gio berada ditengah.

"Kalian kenapa lagi sih!?" tanya Gio frustasi.

"Mau sama pacar aku," jawab mereka kompak.

"Gue ga bakal pernah punya pacar yang modelan kayak kalian!" Gio berucap dengan penuh penekanan.

Lio datang ke meja mereka dengan membawa nampan berisi dua es jeruk. Ada Terri juga di belakangnya, dia membawa nampan berisi nasi goreng.

"Eits ada apa nih?" tanya Lio.

"Mereka rebutan Gio," ujar Devan.

"Heleh heleh, mending sama gue. Eh tapi gue ga mau sama modelan kayak kalian," Terri menahan tawanya.

"Ayang Gio, aku mau es krim," ujar Icha manja.

"Beli sendiri," sahut Gio dingin.

"Heh!! Gio itu punya gue ya!" ujar Nayla tak mau kalah.

"Hih halu!!" tegas Icha.

"Sama-sama halu, mending diem deh," ujar Alex menengahi.

Nayla dan Icha masih bergelayut manja di lengan tangan Gio. Gio tak menggubris hal itu. Dia hanya diam dan sibuk bermain game online yang dia punya.

"EYOW!!! ANGKASA!!!" Lio menjeda ucapannya.

"MUKANYA BIASA AJA, GATELNYA LUAR BIASA!!!!" lanjutnya.

"Kalo gatel, garuk sendiri. Jangan minta garukin Gio." ujar Terri.

"Mau setebel apapun bedak lo, Gio ga bakal tertarik sama lo!" tegas Terri.

"Dan gue ingetin sekali lagi, gue ga suka sama modelan kayak kalian!!! gue harap kalian bisa sadar diri!!!" ujar Gio penuh penekanan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EGRYROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang