34. Bazar

145 18 0
                                    

Tepat hari ini adalah diadakannya bazar sekolah SMA GALAKSI. Disekeliling lapangan banyak makanan, minuman, kaos dan banyak lagi yang murid SMA GALAKSI jual.

Di tempat Egryros sendiri, banyak kaos, celana, hoodie, jaket yang di tata rapi dalam plastik. Dengan warna rata-rata gelap dan ada lambang hingga desain yang mereka buat sendiri.

Dari sekian banyak stand yang ada, stand milik Egryros lah yang paling ramai dengan pembeli. Padahal harga yang mereka jual bisa dibilang mahal, karena itu sesuai dengan kualitas yang ada.

"Woy satu satu heh, gue ribet ini ngitung harganya!" teriak Vandro agar semua pembeli dapat antri dengan rapi.

"Kalo mau foto sama kita, bentar dong, ini kita juga ada kerjaan ga cuma ngeladenin kalian doang!" ujar Lio.

"Wey Anisa, lo beli apa aja?" tanya Varo sebagai kasir.

"Kaos item satu, jaket putih satu," Anisa menunjukkan belanjaannya kepada kasir.

"Oh oke, kaos item 50.000, jaket putih 70.000, totalnya 120.000. Mana duit lo," Varo menodongkan tangannya seperti ingin memalak Anisa.

"Lo minta bayaran atau mau malak?"

"Dua-duanya, udah buruan"

Anisa memberikan uangnya kepada Varo, dia berjalan mendekati kerumunan, ya itu adalah kerumunan para fans Gio.

"Buset, giliran ada orang ganteng aja pada cepet, coba kalo Gio kita suruh pergi, sepi nih tenda," ujar Vandro yang sibuk dengan pekerjaannya.

"YO DIBELI DIBELI DIBELI, YANG BELI BANYAK GRATIS SALAH SATU DARI ANGGOTA KITA, BISA DIJADIKAN PACAR, SUAMI, ATAU MAKSA BUAT JADI JODOH!!!" teriak Argo, sepertinya dia sudah lulus S3 promosi.

Karena teriakan Argo, banyak kaum hawa yang mendekat ke stand mereka.

"AAAA JODOH GUE!!!" salah satu wanita menarik lengan Vandro.

"E-eh mau ngapain lo?"

"Mau bawa lo pulang"

"Ngapain maemunah?"

"Mau kenalin ke mama sama papa, biar dapet restu," ujar wanita itu enteng.

"HUWAAA LEPASIN GUE!!!"

Wanita itu tetap menarik Vandro sampai dengan depan gerbang. Karena sudah tidak mau ditarik lagi, Vandro melepas tangannya dengan paksa, sehingga cekalan tersebut terlepas.

"Cari jodoh lo sono, inget! gue bukan jodoh lo!" Vandro berlari mendahului wanita tersebut, dia kembali ke stand Egryros.

"Cie habis dapet jodoh, ahay," ejek Lio.

"Apa sih?! Diem ga lo!"

"Heleh bilang ae seneng"

"Siapa sih yang mau sama cewe modelan kayak dia? hah?!"

Tanpa memperdulikan omongan Lio lagi, Vandro memilih untuk melayani pembeli lagi.

"Heh gue gerah dari tadi disini mulu!" keluh Gio, pasalnya dari tadi dia hanya berdiri diantara kerumunan ciwi-ciwi.

"Gantiin gue napa?!"

"Gue aja bos yang gantiin lo," Dendy berjalan mendekati Gio.

Kaum hawa ganti berlari ke arah Dendy, dia juga termasuk tampan dikalangan anggota Egryros.

"Sesek juga ya," keluh Dendy, padahal dia baru saja menggantikan Gio.

"Nah kan, rasain lo!" Gio berjalan untuk membantu bagian kasir, disana ada Lio, Vandro dan juga Terri.

EGRYROSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang