"Maksud kamu apa ya argo?" tanya Damian.
"Om, untuk jaman sekarang kalo mau jadi pengkhianat ga perlu alasan yang jelas," jelas Argo.
"Bener kata Argo, tapi kenapa kamu bilang kayak gitu?" ujar Qin bertanya.
"Cuma mau bilang apa yang terjadi di jaman sekarang aja"
"maaf go, bukannya gue nuduh lo, tapi semoga kecurigaan gue ini ga bener" batin Gio.
"Kita cari beberapa bukti lagi," ujar Damian.
"Aku rasa, peneror ini udah ahli dalam bidang teknologi dan bidang terror. Buktinya kita cari bukti selama ini ga ada yang pasti dari pelaku itu. Mungkin ini udah direncanain dari awal sama dia. Dan baru ini dia lakuin semua ini," ujar Devan yang masih fokus untuk mencari beberapa bukti yang ada.
"Yah! rumah! kita bisa cari buktinya lewat CCTV rumah!!" heboh Gio.
"Bener kamu, gio! anggota inti om ke rumah, yang lain tunggu markas!"
"Siap om!" sahut Argo, Samudra, dan Samuel kompak.
Mereka menuju rumah kediaman Gio, pintu gerbang terbuka lebar untuk mereka. Satpam menyambut kedatangan tuannya dengan ramah.
"Ke ruang CCTV!" suruh Damian, mereka menuju ruang CCTV, didalam ruangan itu terdapat banyak komputer, setiap komputer menampilkan keadaan ruangan setiap sudut rumah Gio.
Ketika mereka fokus menonton salah satu rekaman pada minggu lalu, ada yang membuat mereka bingung, pasalnya ada jaket yang tidak asing di mata mereka. Jaket Egryros, ya itu adalah jaket kebanggan Egryros.
"Yah, coba stop rekaman yang di menit 32:55," suruh Gio. Damian menuruti permintaan sang anak, dia menghentikan rekaman di menit tersebut. Benar saja, di dalam itu ada jaket kebanggan anggota geng motor yang dia bangun pada masa masih muda.
"Berarti ada pengkhianat diantara kalian"
"Di jaket kalian ada nama setiap anggota ga?" tanya Qin.
"Ga ada om, kita semua sama jaketnya," jawab Alex.
"Postur tubuhnya mirip..." Gio menggantung ucapannya.
☠️☠️☠️☠️☠️
Tidak ingin menaruh kecurigaan lebih pada Argo, Gio lebih memilih diam daripada rasa curigabya ini salah. Memang tidak salah jika menaruh kecurgiaan pada orang lain, tapi tidk baik juga apabila menaruh rasa curgia yang berlebihan.
Jadi Gio memutuskan untuk berhenti ceriga dan lebih memilih diam daripada harus mengutarakan curiganya.
"Apa curiga gue bener? masa iya Argo tega? hadeh, cape cape, pusing pusing," dari tadi Gio hanya berada didepan komputer yang berada di ruang CCTV rumahnya.
Sedangkan temannya sudah kembali ke rumah masing-masing, dengan Damian yang mengantarkan mereka.
"Coba gue tanya Argo aja kali ya, waktu itu dia udah pulang ke rumah belum waktu jam setengah sepuluh," Gio mengambil ponselnya yang berada disisinya, dia mencari kontak Argo.
Argo
go, gw mau nnya sm lo
nnya paan bng?
wktu lo terakhir di markas itu, lo blik jam brp?
KAMU SEDANG MEMBACA
EGRYROS
Teen FictionPersahabatan yang terjadi antara 7 orang lelaki. Terbentuk awalnya hanya karena pertemanan biasa yang terjadi di sekolah ternama, pada kota Bandung. Semuanya berjalan dengan lancar dan kompak, tetapi suatu hari, sebuah takdir mengejutkan datang dian...