CHAPTER XXII

691 115 16
                                    

22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Max keluar dari ruang rawat, menutup pintunya dengan perlahan. Kana sudah bangun setelah sempat tak sadarkan diri selama beberapa jam, untung saja ada Lee yang dengan sigap menyiapkan mobilnya untuk membawa Kana ke rumah sakit, kalau tidak Max tidak bisa membayangkan hal buruk apa yang mungkin akan terjadi.

Dan disanalah pria itu sekarang, duduk di salah satu kursi panjang yang tersedia di lorong ruang perawatan. Sejak awal Lee hanya sibuk menunggu disana, tidak berniat untuk masuk ke dalam.



"Tuan Thanat." Panggil Max seraya berjalan menghampirinya, duduk di kursi yang sama, hanya saja mereka sama-sama duduk diujung, menyisakan satu tempat ditengah.

Merasa terpanggil, Lee mengerutkan wajahnya. "Tadi lo panggil gue apa?"

Sepertinya Lee tidak salah dengar, polisi itu baru saja memanggilnya tuan. Lucu sekali.

Max tersenyum tipis. "Terima kasih sudah datang tadi."

"Oh, iya sama-sama. Tapi lo cukup manggil gue Lee, panggilan lo barusan kedengeran aneh di telinga gue."

Max mengangguk kecil. "Kalau boleh tau kenapa kau bisa tiba-tiba ada disana?"



Lee sudah menduga, pertanyaan itu pasti datang. "Perintah tuanku."

"Tuanmu?"

"Mew Suppasit."

"Ah kau bekerja dengannya." Pantas saja, Max paham sekarang.

"Ya. Lo pasti kenal dia."

Max mengangguk. "Aku pernah bertemu dengannya di rumah Dek Kana."

Lee lalu melirik pria itu, sepertinya ada yang berbeda antara isi pikirannya dengan Max sekarang.


KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang