CHAPTER XXVII

594 97 10
                                    

27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Max berjalan cepat menuruni tangga, baru saja keluar dari kantornya.

Sore ini Max tidak lupa bahwa dirinya memiliki rencana untuk bertemu dengan Kana, ia ingin tau bagaimana kondisi laki-laki manis itu. Sebelumnya Max sempat berniat menjenguk Kana di rumah sakit, tapi Kana justru mengatakan bahwa ia bisa menemuinya di rumah.

Laki-laki itu memang di luar dugaan, Kana baru saja mendapat luka tembak, tapi bahkan baru dua hari dirawat anak itu sudah meminta pulang.



Sementara Max terus berjalan dan sibuk dengan ponsel di tangannya, suara seseorang tiba-tiba mengintrupsi fokus itu, membuat Max berhenti melangkah, menoleh pada sumber suara.

"Permisi." Sapa seorang perempuan yang sejak tadi menunggu di depan gerbang. Perempuan dengan postur tubuh tinggi dan memakai pakaian kasual disertai jaket dan topi itu tiba-tiba menghampirinya.

"Kau Max Nattapol?" Tanyanya.

Max mengernyit sesaat, sebelum akhirnya mengangguk. "Iya. Ada apa?"

"Kalau begitu benar kau detektif kepolisian yang mengirim email tentang kebakaran pabrik?"

"Iya, kau siapa?" Tanya Max.

"Akhirnya aku menemukanmu. Aku reporter dari kantor berita, kebetulan aku yang membaca email-mu kemarin."



Reflek Max tersenyum setelah mendengar itu. Kerja bagus, kantor berita benar-benar bergerak cepat dalam merespon pesannya.

"Bisa kita bicarakan kasus itu?" Tawar Max cepat, sepertinya ia harus menjadwal ulang pertemuannya dengan Kana, ada yang lebih penting sekarang.

"Memang itu tujuanku mencarimu sekarang. Tapi jangan disini, aku takut ada yang mendengarnya. Berita ini belum pasti terbit Detektif Max, bahaya kalau ada yang beropini lebih dulu sebelum ada bukti."

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang