CHAPTER LXI

582 87 29
                                    

61

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

61

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











"Skors."

"SKORS?!"

Yaya mengangguk. "Satu tahun."

"SATU TAHUN?!"



Dengan cepat Yaya menggeleng. "Tidak tidak, maksudku, hanya tiga bulan pertama kita benar-benar dibebastugaskan—"

"TIGA BULAN?!"



Suara dengan nada tinggi yang terus di lontarkan Mild dan Zee bersamaan itu berhasil membuat Yaya lama-lama merasa jengah. Ia tau mereka terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengar—karena ia sendiri juga merasakan hal yang sama ketika mendengarnya di ruang atasan mereka—tapi tidak melampiaskannya dengan cara berteriak sesuka hati seperti itu juga.

Ketiganya tengah berada di lorong kantor kepolisian pusat tempat mereka bekerja sekarang. Setidaknya untuk yang terakhir sebelum masa hukuman itu berjalan. Selain itu setahunya Tay juga tengah berada disana, di dalam ruang investigasi untuk yang kesekian kalinya.



"Ya Tuhan Senora, ini serius?" Mild mendengus. "Kita menangkap penjahat tapi kita yang di hukum?"

Dengan pasrah Yaya mengangguk. Sial sekali memang nasib mereka, entah bagaimana dengan Agen Pirapat di tempatnya. Karena setau Yaya pria itu tak lagi selicik sebelumnya dan kali ini ia sungguhan melakukan tugasnya; ia berhasil membawa ayah Mew Suppasit menjalani masa hukuman di dalam lapas sebagai seorang tahanan.



"Sudah kukatakan, menolong Joss Wayar akan mendatangkan resiko untuk kita. Dan kita sendiri yang memilih ini." Terang Yaya.

Kedua anak buahnya lantas mendengus. Sungguh, tidak lagi-lagi mereka berurusan dengan para mafia berandal seperti itu. Kalau akhirnya selalu seperti ini lama-lama mereka yang akan kehilangan pekerjaan. Saat ini saja mereka masih beruntung karena hanya diberi hukuman. Mau bersikeras seperti apapun ujungnya tetap mereka yang kalah karena tak memiliki kuasa.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang