CHAPTER LXXVII

435 51 99
                                    

77

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

77

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~










Tiga Bulan Kemudian.

Besok adalah hari terakhir, hari dimana sidang yang selama ini berhasil terulur terlalu panjang itu akan menghasilkan satu keputusan.

Sejauh ini Mew—atau Lee lebih tepatnya, telah gagal melancarkan perintahnya untuk menghabisi nyawa pria yang hingga kini masih berada di sel tahanan itu. Mew mengerti menetapnya Bright disana menjadi kendala tersendiri untuk Lee melakukan apa yang ia perintahkan, tapi sialnya Mew tetap tidak bisa berubah pikiran dengan seluruh alibi yang Lee berikan. Nyatanya hasrat itu bukan hanya keputusan singkat yang ia buat saat sedang marah, setelah waktu berlalu semakin lama Mew justru semakin berambisi untuk menyelesaikannya.



"Tu—tuan ...."

Lee berlutut di depan Mew yang sejak tadi hanya memandangnya rendah, ia sadar Mew akhir-akhir selalu bersikap angkuh setiap kali bertemu dengannya, belum lagi saat Lee berusaha menemui Kana. Mew selalu terkesan menghalanginya untuk bertatap muka dengan laki-laki manis itu. Bahkan untuk saat ini saja, entah kebetulan atau memang disengaja, Lee yang tadinya berniat untuk menemui Kana secara langsung dengan mendatangi rumah itu tanpa bicara apa-apa pada Mew justru harus tertimpa sial karena naasnya ia kini malah berakhir menegangkan dengan hanya berdua bersama Mew di atap. Suami tuannya itu malah tidak tau ada dimana sekarang.

Lee tau, menceritakan hal gila ini pada Kana memang bukan pilihan yang tepat. Lee pasti akan membuat Kana stress setelah mendengarnya, tapi menyembunyikannya pun tetap akan menjadi satu hal yang salah. Mew tidak akan mau kalah kalau bukan Kana yang menyadarkannya.



"Sudah berapa kali aku memberimu kesempatan, Lee Thanat?" Tekan Mew.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang