CHAPTER LXXX

426 59 95
                                    

80

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

80

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Tubuh Kana menggeliat gelisah di balik selimut. Hari sudah pagi, matahari juga sudah bersinar seperti biasa. Tapi, meski sudah setengah sadar, sepertinya Kana masih terlalu enggan untuk sekedar beranjak duduk di ranjangnya.

Laki-laki manis itu tampak begitu lelah. Yah, sisa kegiatan rutin yang hampir setiap malam dilakukannya dengan Mew itu selalu seperti ini; bangun lebih siang dari biasanya dengan sekujur tubuh yang sakit semua.

Hari ini, entah sudah berapa bulan Kana merasakan happy ending di hidupnya. Apa yang ia lakukan sehari-hari kembali berjalan dengan normal seperti biasa dan terasa begitu menyenangkan karena Mew Suppasit selalu berhasil membuatnya merasa seperti itu.



Omong-omong, semenjak hari itu—hari dimana Bright menemuinya untuk terakhir kali—hidup Kana seakan berubah drastis dari sebelumnya. Yang membuat kehidupan itu berubah salah satunya karena saat ini mereka sudah tinggal di mansion milik Mew. Iya, kesepakatan mereka berubah begitu saja saat Kana tiba-tiba meminta untuk pindah.

Pasalnya, rumah atap itu memang banyak memberi kenangan manis yang sayang untuk ditinggalkan, namun kenangan pahitnya lebih memaksa Kana untuk tidak bertahan. Kana tidak tenang jika terus bertahan disana. Dan akhirnya, setelah Mew memutuskan untuk menuruti keinginan si laki-laki manis, mereka pun kemudian tinggal bertiga di rumah besar itu—ah, maksudnya tentu bukan bertiga dalam artian sesungguhnya. Tentu saja Kana tidak sanggup kalau harus mengatur segalanya sendiri. Lagipula seandainya Kana kukuh untuk menjadi orang yang mandiri, tetap saja Mew tak sampai hati.

Meski segala macam rutinitas di rumah itu bisa dilakukan dengan mesin yang hanya butuh sekali tekan, Mew tetap saja mempekerjakan banyak orang; dari pelayan, penjaga keamanan, supir, hingga pengasuh bayi, semua Mew sediakan untuk Kana dirumah itu. Bahkan Mew sampai menyiapkan rumah terpisah di bagian belakang rumah besar itu untuk ditinggali para pekerjanya yang terpaksa tidak bisa pulang pergi sekaligus sebagai tempat untuk memantau rekaman kamera pengawas.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang