CHAPTER LX

510 81 29
                                    

60

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

60

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Joss membatu mendengar suara tembakan itu. Sementara Mew telah berada di dalam ruang itu dan berdiri beberapa langkah di depannya, Joss di ambang pintu masih berpikir keras harus melakukan apa.

Upaya yang Mew lakukan sejak tadi untuk meminta Kana berhenti saja tidak bekerja sama sekali, apalagi kalau Joss yang melakukannya. Disaat Mew bahkan sudah terlihat selemah itu, Kana disana justru masih setia menggenggam erat revolver di tangannya, seakan tak terbesit sama sekali bagaimana Mew Suppasit akan berakhir jika ia tetap melakukan niat buruk itu.



Joss melihat Mew kembali melangkahkan kakinya setelah sebelumnya Kana sempat memberi penekanan untuk berhenti.

"Kubilang berhenti disitu!" Kana kembali berteriak jengah pada Mew.


Joss yang belum bertindak apa-apa hanya semakin kehilangan akal disana, sama dengan Mew yang juga langsung tak berkutik ditempatnya. Ingin sekali Joss berlari dan langsung menarik tangan itu sebisanya, tanpa harus peduli akan kemana ujung senjata api itu mengarah asal tidak mengenai tubuh Kana. Sayangnya Joss tau itu terlalu gegabah untuk dilakukan ditengah keadaan yang rawan seperti ini, ia jelas tidak bisa melakukan itu. Joss terlalu takut, bahkan mungkin selama hidupnya baru kali ini Joss merasa setakut itu.

"Baik, aku berhenti. Tapi tolong taruh benda itu." Mew bersuara. Pria itu reflek mengangkat tangannya, menuntun Kana untuk mengikuti perintahnya tanpa harus bertindak diluar kendali.



Di belakang, Joss semakin kuat menggertakkan rahangnya. Ia tidak bisa diam saja di ambang pintu macam orang bodoh seperti ini. Joss harus melakukan sesuatu. Kana masih tetap diam disana, tangan Kana terlalu kukuh memegang revolver disamping kepalanya. Tak terlihat goyah sama sekali bahkan disaat dirinya dan Mew sudah kehabisan cara harus berbuat apa.

Ya Tuhan, Joss sekacau itu sekarang. Ia tak berani bergerak sedikitpun takut-takut Kana akan bertindak nekat diluar dugaan. Posisi revolver ditangan Kana sangat mengancam mereka, tak ada celah sedikitpun antara kepala dan mulut pistol itu, keduanya salah mengambil keputusan sedikit saja, Kana benar-benar bisa mati.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang