CHAPTER XXV

659 98 13
                                    

25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Malam ini, setelah akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit, Kana kembali melakukan rutinitasnya ketika rasa bosan melanda. Berada di atap rumah sewanya, sibuk menenangkan diri dengan pemandangan indah yang terlihat dari atas sana.

Di tengah lamunannya, tiba-tiba tangan seseorang melingkar di pinggang laki-laki manis itu, ada yang memeluknya dari belakang. Dari aroma tubuhnya saja Kana langsung bisa menebak siapa disana. Lagipula tidak ada orang lain di rumahnya selain pria itu. Mew Suppasit.

"Saya cari kamu kemana-mana." Gumam Mew.

Kana terkekeh. "Rumahku gak luas, jadi nyarinya gak susah kan?"



Hanya diam, Mew semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Kana. Laki-laki manis itu ikut bergerak, menyandarkan kepalanya di tubuh Mew.

Dinginnya angin malam menerpa tubuh keduanya. Tidak ada yang Kana sukai selain hal seperti ini ketika berada di atap, dan malam ini entah kenapa semakin terasa spesial, mungkin karena ada Mew bersamanya.

"Kak Mew gak pulang?" Tanya Kana pelan.

"Kamu ngusir saya?"

"Bukan gitu." Kana menggeleng kecil. "Kalo mau tidur disini juga gak apa-apa sih. Tapi cuma ada satu tempat tidur, gimana?"

"Nanti saya bisa tidur di ruang tamu."

Kana mencibir. "Tumben banget, biasanya juga tidur satu kasur."

"Jadi maksudnya kamu ngajak saya tidur sama kamu?"

"E—eh enak aja!"

Di belakang Kana, Mew tersenyum miring. "Tanganmu lagi sakit, saya mau kamu cepat sembuh."



Mengingat kalau tidur Kana memang cukup banyak tingkah, laki-laki manis itu tidak bisa diam ketika terlelap. Dari pengalaman yang Mew dapatkan setelah beberapa kali tertidur satu ranjang adalah Kana yang tangannya bisa secara tiba-tiba memeluk tubuh Mew, tapi terkadang juga bisa menggantung disisi kasur. Mew tidak mau mempersempit ruang gerak laki-laki itu saat tidur, takut-takut nanti tangan Kana tidak sengaja tertekan oleh tubuhnya.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang