CHAPTER XI

844 112 7
                                    

11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











BUGH!

"Bodoh!" Tekan seorang pria. Pria dengan setelan formal itu terus melayangkan kepalan tangan tepat diwajah pria lain yang berada didepannya.

Sasaran empuk yang tak lain bernama Tay itu ambruk begitu saja, ia memegangi wajahnya kemudian berlutut. Tubuhnya seakan mati rasa, segala pukulan keras yang ia terima sudah tak terhitung berapa banyaknya. Ia tau akan seperti ini akhirnya, apapun yang ia lakukan, kemanapun dirinya pergi, Tay tidak akan pernah bisa lari dari cengkraman pria di depannya. Sejak keputusan itu ada, hidupnya akan terus diawasi, selalu.



Kebakaran itu ulahnya? Tentu saja, ia hanya berusaha profesional dengan pekerjaannya. Namun meski begitu, jangan sebut dirinya tergabung dalam organisasi pembunuh bayaran atau pekerjaan kotor rendahan lainnya, mereka lebih dari sekedar itu.

"Aku tidak menerima kesalahan dalam bentuk apapun. Bukankah kau tau bagaimana aturan mainnya?" Pria itu berucap dingin namun menusuk. Nada rendahnya sungguh mengintimidasi Tay dengan segala kecerobohannya. Tak ada yang bisa ia lakukan, dirinya hanya tinggal mempersiapkan kemungkinan terburuk setelah ini.



Melakukan aksi sabotase dengan meninggalkan barang bukti, bukankah ia harus bersiap untuk mati?

"Kau sengaja meninggalkan bukti disana?"


BUGH!!


Baru saja Tay ingin menggeleng, satu pukulan kembali mendarat ditempat yang sama. Jangan tanya bagaimana kondisinya saat ini, ia berantakan, keringat bercampur darah mengalir dimana-mana, matanya sedikit membengkak, sudut bibirnya terluka.

"Tu—tuan." Tay mencoba mengintrupsi, satu jam berada di ruangan tanpa sirkulasi benar-benar membuat dirinya yang bahkan tak sedikitpun memberikan perlawanan itu kehabisan tenaga.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang