CHAPTER LXVI

386 66 38
                                    

66

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

66

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Dokter Mark sebelumnya bilang bahwa Joss sempat menaruh sesuatu di laci dapur Kana.

Alasannya tak lain karena Kana yang pernah mengatakan bahwa itu adalah tempat paling aman untuk menyembunyikan benda berharga mengingat kemungkinannya kecil kalau ada yang bisa menebaknya sampai kesana.



Dan Kana tanpa basa-basi langsung menuju tempat itu kala ia sampai di rumahnya. Seharian ini Kana bersama Mew berada di rumah duka, dan selama itu pula Kana bolak-balik menangisi Joss disana. Ini yang kedua kali Kana harus kehilangan orang yang ia sayangi. Pertama ayahnya, dan kedua, Joss.

Kana menarik satu persatu laci dapurnya, berusaha mencari apa yang dimaksudkan Mark disana. Tepat ketika ia membuka pintu lemari yang ada di atas kompornya, Kana akhirnya menemukan itu—satu lembar kertas yang di lipat menjadi dua, ditaruh dibawah sebungkus ramen yang pernah Joss masak untuknya.



Jujur saja Kana tidak berani. Ia terlalu takut untuk membuka kertas itu.

Haruskah ia membiarkannya? Tapi Kana ingin tau, ia ingin melihat apa yang Joss tuliskan untuknya.

Setelah susah payah meyakinkan diri, dengan gemetar perlahan tangan Kana mulai membuka lipatan itu. Membaca coretan tinta yang Kana sendiri tau bahwa sebenarnya ia tidak akan pernah siap melihat apa yang Joss tulis disana.



Kana ...

Janji padaku jangan menangis saat kamu membaca ini, ya!

Sebenarnya tidak ada yang penting disini, sungguh. Isi kertas ini tak lain hanya beberapa kalimat yang memang tak pernah bisa kuucapkan padamu. —tidak, mungkin akan cukup banyak, karena nyatanya memang ada banyak hal yang tak bisa kuucapkan selama aku masih di sampingmu.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang