CHAPTER LXV

409 76 65
                                    

65

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

65

Jangan lupa beri vote kalian ya, chuuu ~











Langkah kaki itu menapaki lantai terlalu terburu-buru. Tepat ketika pintu ruang rawat itu Kana dorong, seluruh pasang mata yang ada di dalam ruang itu mengarah lurus padanya.

Max sudah kembali. Pria itu duduk dengan punggung bersandar di kasur yang sudah dinaikkan, ditemani Lee dan juga tiga rekan seprofesinya disana.



Senyum lemah itu menyapa mata Kana saat dirinya masih saja mematung diambang pintu dengan Mew yang berdiri didekatnya.

"Kamu disini." Suara serak Max terdengar, seketika berhasil membuat kedua sudut bibir Kana tertarik keatas.



Rasanya napas Max bisa mencelos lega detik ini juga. Apa yang ia tunggu sejak tadi akhirnya muncul di hadapannya. Kana dengan senyum yang sangat ia rindukan itu sudah berhasil memenuhi harapan pertama Max saat ia bangun.

Joss memenuhi permintaannya, pria itu berhasil membawa Kana pulang.



Sungguh, Max ingin sekali bertemu Joss saat ini, sekedar mengucap terima kasih karena seluruh rasa sakit yang ia terima selama ini nyatanya tidak sia-sia. Keputusannya untuk menghadang peluru yang mengarah ke tubuh Joss saat itu memang sudah yang paling tepat. Max yakin Joss mampu membawa laki-laki manis itu kembali.

Ketika Kana mulai melangkah masuk, Yaya beserta dua anak buahnya yang lain memutuskan untuk keluar dari sana, berniat memberi ruang lebih supaya tempat itu tidak terlalu sesak karena dipenuhi banyak orang. Lantas mereka akhirnya keluar dari kamar itu, menyisakan Kana, Mew, Lee, dan juga satu dokter yang sejak tadi berdiri di sisi ranjang.



Kana sebisa mungkin hanya tersenyum sembari tangannya mengusap punggung tangan Max. Kana tidak bohong kalau ia ingin menangis sangking bahagianya karena bisa melihat pria itu sudah kembali tersenyum seperti biasa ke arahnya.

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang