"kak, Juyeon suka sama kakak"
Melihat senyuman Juyeon, hati Hyunjae jadi semakin berdebar. Dia sendiri pun tidak tahu menahu tentang isi hatinya. Sebenarnya dia sangat suka berada di dekat Juyeon, bahkan dia sudah merasa nyaman. Tapi dia tidak tahu apakah itu hanya sekedar rasa pertemanan atau karena... dia juga sudah menyukai Juyeon?
"kakak mau ....?" dahi Hyunjae berkerut mendengar pertanyaan menggantung dari Juyeon. Dia menunduk malu, ragu dan gugup untuk melanjutkan kalimatnya sendiri.
Hyunjae tidak bodoh. Dia tahu betul apa yang akan Juyeon katakan padanya, apa yang akan Juyeon tanyakan padanya.
"mau... Mau apa Juyeon?" tanya Hyunjae berpura-pura bodoh. Juyeon pun menggigiti bibir bawahnya. Asli, sebenarnya sudah dia persiapkan diri untuk menembak Hyunjae, tapi ternyata pas prakteknya malah susah juga. Jantung yang berdetak rusuh bagai sedang berdemo, dan bibir yang terasa keluh juga sulit untuk bergerak. Ini adalah salah satu hal tersulit di dalam hidup Juyeon.
"mau... Mau nggak jadi pacar Juyeon?" akhirnya terucap juga setelah tadi kesulitan untuk memberanikan diri.
Hyunjae meneguk saliva-nya gugup. Setelah berpikir sejenak, kepalanya pun mengangguk pelan.
"ma--mau" ucap Hyunjae dengan volume suara yang sangat kecil seperti sedang berbisik. Meskipun Juyeon dengar, tapi dia ingin Hyunjae mengatakannya dengan keras.
"apa? nggak denger kakk" katanya jahil. Hyunjae memejamkan matanya malu lalu menolehkan kepalanya, memberanikan diri untuk menatap kedua mata Juyeon.
"gue bilang gue mau, Juyeon! Mau jadi pacar lo!" jawaban tegas itu membuat senyuman Juyeon mengembang lebar. Matanya kini menjadi berbinar-binar, dia sendiri tidak menyangka bahwa cintanya akan di terima oleh Hyunjae.
Hyunjae kaget begitu Juyeon langsung menangkup wajahnya lagi, menatap wajah gugupnya dengan senyum bahagia. Melihat itu, Hyunjae pun ikut tersenyum.
Ketika wajah Juyeon perlahan mendekat, Hyunjae segera menutup matanya seolah tahu apa yang akan terjadi. Juyeon jadi gemas sendiri melihat Hyunjae sekarang. Apakah dia sedang berharap akan dicium lagi?
"kenapa kak tutup mata?" tanya Juyeon iseng. Hyunjae pun langsung membuka matanya lalu malu sendiri begitu mendengar pertanyaan Juyeon barusan.
"h--hah?" sahutnya kikuk. Juyeon tertawa kecil. Dia pun mengecup singkat bibir Hyunjae.
Gila. Ini sudah gila. Hyunjae menyesal karena mau-maunya diajak Juyeon jalan malam ini. Kesehatan jantungnya berada dalam bahaya. Bisa-bisanya Juyeon menggodanya dan membuat perasaannya jadi tak karuan begini?
"kurang ajar ya lo berani cium senior lo?!" omel Hyunjae dengan wajah marahnya. Juyeon mengidikkan bahunya santai.
"pacar sendiri kok, emang nggak boleh gue cium?" mendengar ucapan nakal dari seorang Lee Juyeon, kedua mata Hyunjae membulat kaget.
Juyeon sedang kerasukan apa sih?
Hujan pun akhirnya berhenti, membuat Juyeon merasa semakin senang. Masih ada banyak waktu untuk di habiskan, setidaknya mereka masih bisa makan malam berdua sebelum malam ini berakhir.
"kakak pasti belum makan kan?" tanya Juyeon, dan Hyunjae mengangguk pelan.
Keduanya berdiri dari duduknya lalu berjalan untuk mencari makan malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Joki [JuJae]
Fanfiction[selesai] Lee Juyeon, joki skripsi yang naksir sama katingnya sendiri. 📌bxb! (JuJae of The Boyz) 📌slow update 📌bahasa lokal just a simple story. nothing special about this. Just, a story. *All pictures used in this fanfiction are fully credited...