Hyunjae dan yang lain baru saja mau pulang dari pasar malam, dan tiba-tiba ponselnya yang ada di genggamannya itu berdering.
Dia langsung mengangkat telpon dari Juyeon. Sedari tadi, sebenarnya dia tidak bisa tenang karena mengkhawatirkan Juyeon yang sedang dalam keadaan sakit dan mengingat kembali traumanya.
"halo Juy?? Ada apaa? Lo masih ngerasa sakit kah?" tanyanya pelan.
Dia terdiam ketika mendengar suara isakan Juyeon. Astaga Juyeon, kenapa lagi??? Hyunjae kan jadi makin kepikiran sekarang?
"sakit kak, rasanya sakit banget...."
"kak Hyunjae...." ucapan lirih Juyeon disertai isakannya itu membuat hati Hyunjae sangat sakit mendengarnya.
"iyaa Juyeon, sebentar ya? Kakak langsung kesana sekarang. Tunggu ya Juyeon??? Tunggu" ucap Hyunjae lembut. Dia segera memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya dan berlari kecil menemui teman-temannya.
"eh, gue balik duluan ya?"
"bareng aja Jae?" kata Jacob.
"gapapa, gue langsung aja soalnya gue lagi buru-buru"
"yaudah, hati-hati yaaa" kata Wonwoo dan Hyunjae mengangguk mengiyakan.
Hyunjae langsung berlari kecil untuk pulang ke kosan. Beruntung lokasi pasar malam dan kosan tidak jauh, jadi Hyunjae bisa sampai lebih awal tanpa harus menunggu kendaraan.
Sialnya, hujan mulai turun meski tidak begitu deras. Hyunjae langsung memakai penutup kepala dari hoodie-nya dan terus berlari karena dia tidak bisa merasa tenang sedikitpun.
Mengetahui Juyeon menangis seperti itu, Hyunjae jadi sangat khawatir. Dia pernah menangis seorang diri dan tahu betul rasanya menginginkan rangkulan dari seseorang.
Hyunjae tidak akan biarkan Juyeon merasakan perasaan kesepian itu.
-000-
"Juyeon!" panggil Hyunjae dari luar sambil mengetuk pintunya.
Juyeon pun membuka pintunya dan Hyunjae langsung memeluk Juyeon erat. Juyeon menangis dan membenamkan wajahnya di pundak Hyunjae, membasahi hoodie yang sudah cukup basah itu karena terkena air hujan.
Hyunjae melepas pelukannya dengan nafas yang masih tersengal-sengal. Wajah Juyeon sudah sangat sembab. Dia sendiri tidak mengerti kenapa dirinya jadi secengeng dan selemah ini. Sedari tadi, yang ada di pikirannya hanyalah Hyunjae.
"aku minta maaf karena udah ngerepotin, tapi aku butuh kakak..." ucapnya lirih, Hyunjae mengangguk sambil menyeka air mata Juyeon.
Jika selama ini Juyeon selalu berusaha untuk menjadi tempat ternyaman bagi Hyunjae, maka Hyunjae akan bertindak demikian.
"jangan minta maaf, karena aku ada disini untuk menemanimu" katanya yang membuat air mata Juyeon makin berjatuhan.
Juyeon sudah tidak bisa lagi menahannya seorang diri. Dia butuh seseorang untuk menenangkannya. Dia butuh Hyunjae.
-000-
Hujan diluar jadi semakin lebat, membuat udara semakin dingin. Juyeon mengambil sweater miliknya dan ia sodorkan kearah Hyunjae. Masih merasa bersalah karena telah membuat Hyunjae berlari dan kehujanan.
"hoodie kakak udah basah, pake ini kak" Hyunjae mendongak dan tersenyum kearahnya.
Bagaimanapun situasinya, Juyeon akan selalu memperhatikan dirinya.
"makasih ya" kata Hyunjae dan Juyeon mengangguk pelan.
Hyunjae membuka hoodie-nya lalu melapisi kaos putih polosnya dengan sweater milik Juyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joki [JuJae]
Fanfiction[selesai] Lee Juyeon, joki skripsi yang naksir sama katingnya sendiri. 📌bxb! (JuJae of The Boyz) 📌slow update 📌bahasa lokal just a simple story. nothing special about this. Just, a story. *All pictures used in this fanfiction are fully credited...