"Makasih pak" ucap Juyeon kepada satpam kosan setelah dia mengambil paketnya.
"Sama-sama Juyeon" jawab bapaknya. Juyeon dan Sunwoo pun langsung berjalan menuju ke kamarnya Juyeon. Sunwoo sih cuma mau numpang nugas disitu. Bagi kalian yang bertanya Eunseo kemana? Dia mah diajak nugas bareng temen-temennya yang cewek terus abis itu nge-mall dech~
"Lo ngasih apaan ke babeh lo?" Tanya Sunwoo iseng.
"Jersey" mendengar itu, dahi Sunwoo berkerut bingung.
"Papa gue seneng banget main bola, itu juga hobi kita berdua. Kita suka nonton bola bareng, main bola bareng, bahkan kalo ada lomba sepak bola di rumah sakit, papa gue selalu jadi top player..." Sunwoo tersenyum senang mendengar bagaimana Juyeon bercerita dengan tatapannya yang berbinar itu.
"Jadi lo dan papa lo beneran dah baikan nih ceritanya?" Tanya Sunwoo lagi.
"Gue mau baikan, karena gimanapun juga dia orang tua gue. Nggak akan pernah ada hal yang baik kalo gue musuhin orang tua gue dalam waktu yang lama. Orang tua juga bisa berbuat salah kan? Lagian papa gue udah berubah kok, udah saatnya kita baikan" jawab Juyeon tulus, dan Sunwoo bisa merasakan ketulusan itu. Tentu, meskipun Sunwoo tidak tahu banyak mengenai cerita Juyeon dan ayahnya, dia selalu berharap mereka berdua akan berbaikan.
"Bagus... keputusan lo adalah keputusan yang paling bener" Juyeon tertawa mendengar ucapan bijak Kim Sunwoo.
"Tumben amat bijak?"
"Jiakhhh~ gue mah emang bijak orangnya kalo kagak ada cewek sinting satu itu!" Jawabnya, dan Juyeon pun tertawa.
Ponsel Juyeon berdering, dan senyumnya mengembang begitu melihat ibunya yang menelpon.
"Halo ma?"
"Juyeon...." senyum Juyeon perlahan luntur mendengar suara isakan ibunya.
-000-
Eunhwan meneguk segelas kopi dengan tegang. Pasalnya, kakaknya yang paling gila harta dan kehormatan ini mendatanginya ke kantor. Kantor yang telah dia besarkan selama ini, meskipun ini adalah kantor peninggalan ayahnya. Namun, tak jarang bahwa kakaknya maupun saudaranya yang lain mengincar kedudukannya di kantor ini.
Dan Eunhwan, yang membesarkan kantor ini hampir seorang diri, merasa tidak rela untuk memberikan kedudukannya kepada siapapun kecuali Eunwoo.
"Gimana kabarmu, Hwan?" Tanya kakaknya itu. Eunhwan memaksakan senyuman.
"Baik kak, selalu baik"
"Hahaha, kamu memang selalu yang paling kuat diantara semua saudara kita. Nggak heran kalo ayah nggak ragu buat warisin perusahaan ini ke kamu, dan, anak tirimu itu"
Mendengar itu, senyum Eunhwan pun langsung luntur. Sang kakak jelas senang dan sengaja memancing emosi Eunhwan dengan menyinggung hal yang sensitif baginya.
"Gimana kabar anakmu? Nggak keliatan lagi sekarang?"
"Ada. Lagi istirahat, dia lagi butuh istirahat katanya"
"Istirahat apa kabur???" Eunhwan menatap datar kearah kakaknya yang tengah tersenyum sok manis.
"Hwan, kukasih tau ya. Aku tau perusahaan ini kamu yang besarin hampir seorang diri, tapi buat apa kalo nantinya jatuh ke tangan anak yang bukan darah daging kamu sendiri? Keluarga bukan, itu anak orang lain, anak istrimu dan orang lain lagi? Apa kamu nggak malu kalo sewaktu-waktu itu kebongkar? Inget ini Hwan, bau busuk sesuatu nggak bisa disembunyikan selamanya"
"Tapi tetep aja, Eunwoo anaknya istri aku kak, dia berhak buat warisin kantor ini" bela Eunhwan, berusaha tetap santai menyikapi sikap sang kakak yang memang sangat menyebalkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/251522293-288-k350856.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Joki [JuJae]
Fanfiction[selesai] Lee Juyeon, joki skripsi yang naksir sama katingnya sendiri. 📌bxb! (JuJae of The Boyz) 📌slow update 📌bahasa lokal just a simple story. nothing special about this. Just, a story. *All pictures used in this fanfiction are fully credited...