#39

1.2K 173 31
                                    

"siang kak"

Hyunjae sedikit terkejut ketika Jungwoo datang menghampirinya yang lagi makan siang sendirian. Hyunjae pun tersenyum lebar kearahnya.

"siang Jungwoo" sapaan Hyunjae membuat Jungwoo tersenyum manis.

Jungwoo pun tertawa kecil melihat Hyunjae menyingkirkan salad-nya.

"nggak suka salad ya kak?" tanyanya iseng, Hyunjae mengangguk.

"hooh... Biasanya, kalo ada Eunwoo, dia yang makanin" jawab Hyunjae sambil tertawa kecil, membayangkan hari-hari yang menyenangkan bersama dengan Eunwoo.

"hmmm... Kalian tuh pacaran nggak sih kak?" pertanyaan Jungwoo langsung membuat Hyunjae menggeleng cepat.

"enggaaak! Gue nggak pacaran kok sama dia" jawab Hyunjae cepat. Jungwoo pun mengangguk mengerti.

"abisnya, kalian tuh kaya dekeeet banget~ gue kirain, kalian pacaran"

"hahaha, enggak~ kita cuma temenan aja" jawaban Hyunjae hanya dibalas tawa kecil oleh Jungwoo.

"kak Eunwoo kemana ya kak? Jarang banget akhir-akhir ini keliatan" tanya Jungwoo penasaran.

Jangankan Jungwoo, Hyunjae saja tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Eunwoo dan dimana anak itu. Mau bertanya, tapi pasti tidak akan dia jawab dengan jujur. Seperti biasa, ketika Hyunjae bertanya, dia pasti tidak akan mengatakan yang sejujurnya.

Namun, sebagai seorang teman, apa salah jika Hyunjae terlalu mengkhawatirkannya?

-000-

Kelas pun berakhir, Sunwoo dan Juyeon kaget ketika Eunseo langsung berjalan ke belakang untuk menghampiri Changmin.

"heh, Changmin" cegat Eunseo, Changmin hanya diam tanpa mau melihat kearah Eunseo.

"lo kenapa lagi sih? Sumpah ya, lo jadi berubah semenjak lo sering bawa-bawa Bona"

"lo diapain Bona? Pasti, Bona ngehasut lo yang enggak-enggak kan?"

"bukan gitu, Seo"

"bukan gitu bukan gitu mulu! Jadi, ada apa sebenernya??? Lo ngambek karena apaan sih???" tanya Eunseo dengan nada suara yang meninggi. Dia sudah lelah menyikapi sikap Changmin akhir-akhir ini. Dia hanya ingin Changmin yang dulu, bukan yang sekarang.

Jantung Changmin berdetak kencang, dadanya terasa sangat sesak karena dia sendiri bingung bagaimana harus menjawabnya. Dia benar-benar dibutakan oleh rasa cemburu.

"gue...." arah pandangannya tanpa sengaja mengarah kearah Juyeon yang hanya berdiri diam melihat mereka berdua yang sedang berdebat.

Changmin mencoba untuk tetap tegar dan menatap Eunseo tajam.

"gue ngerasa kalo gue nggak cocok lagi temenan sama kalian. Semakin kita bersama, semakin gue ngerasa kalo gue tuh sebenernya jauh dari kalian bertiga. Gue lebih sering menyendiri, gue juga kadang nggak nimbrung kalo kalian ngobrol. Jadi, gue pikir kita nggak satu frekuensi" Eunseo terkejut mendengar ucapan Changmin.

Jika perasaannya tidak bisa terbalas dan tersampaikan, maka dia berharap dia bisa menghilang dari pertemanan ini, bahkan tidak masalah jika mereka bertiga sampai membenci ataupun melupakan kehadirannya.

Dia hanya tidak ingin, dirinya menjadi semakin buta dan membenci apa yang seharusnya tidak boleh dia benci hanya gara-gara perasaannya ini.

"itu bukan salah kalian, itu salah gue yang nggak bisa nerima keberadaan gue diantara kalian bertiga"

"Changmin! Lo ngomong apa sih?!" tanya Sunwoo yang langsung berjalan menemuinya.

Changmin berusaha keras untuk menahan segalanya. Dia ingin mengakhiri ini semua, dia tidak bisa lagi berteman dengan seseorang yang sangat dia sukai sampai detik ini juga. Itu hanya akan membuat hatinya terasa semakin berat dan sakit.

Joki [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang