44 - Bimbang

14 3 0
                                    

Akan ada saat di mana Tuhan menghadirkan orang-orang baik di hidupmu, tapi kamu hanya diperbolehkan memilih salah satunya untuk menemanimu


*****
Suasana canggung menyelimuti kebersamaan tiga orang itu, Yuki yang berada di tengah dua cowok itu bahkan bingung harus memulai percakapan dari mana.

Setelah mengingat perdebatan panjang Arka dan Luthfi saat memperebutkan mobil siapa yang akan mereka pakai, Yuki bingung harus membahas apa sekarang.

Salah Yuki sendiri yang menyarankan mereka untuk jalan-jalan saja di taman komplek rumahnya, alhasil suasana semakin garing karena tak ada yang bisa mereka lakukan.

Yuki memutar otak mencari cara mencairkan suasana ini, matanya memandang sekeliling yang cukup sepi, memang siapa yang akan nongkrong di taman setelah hujan deras pagi tadi.

Beberapa saat kemudian muncul pedagang kaki lima yang mendorong gerobaknya, seperti penjual batagor.

Yuki yang melihatnya seketika berdiri, "Mas, belii!!" Teriaknya.

Arka dan Luthfi kompak kaget dengan tingkah Yuki yamg tiba-tiba.

"Aku...gue...ahh mau beli batagor dulu yah!" Yuki bingung sendiri harus mengatakan apa, hubungan mereka bertiga sekarang hanya sebatas teman, akan aneh jika mereka memakai kata 'aku', tetapi akan lebih canggung ketika menggukanan kata 'gue' setelah mereka saling menggunakan kata 'aku'. Pusing!

Kedua cowok itu hanya kompak tersenyum melihat tingkah Yuki yang kini sudah berlari menuju pedagang kaki lima itu.

Setelah keheningan beberapa saat, Arka membuka suara, "lo pasti tau kan, kalau gue masih suka sama Yuki," ungkapnya.

"Terus?" Balas Luthfi dingin.

"Gue cuman mau negasin sama lo, kalau gue nggak bakalan mundur meskipun beberapa bulan ini lo yang selalu nemenin dia."

"Kalau lo nggak mau mundur yah begitupun dengan gue. Gue mau biar Yuki aja yang milih sesuai sama isi hatinya, kita cuma perlu nunjukin yang terbaik semampu kita, gue yakin, Yuki pasti tau siapa yang lebih pantas jaga dia."

Percakapan dingin itu berakhir ketika melihat Yuki kembali dengan dua mangkuk batagor, dan mas penjual yang mengikutinya dibelakang dengan membawa satu mangkuk.

Yuki tersenyum yang langsung dibalas senyuman manis kedua cowok itu, semuanya berharap dalam hati akan diberikan salah satu mangkuk yang dipegang Yuki.

"Nih," Yuki menyodorkan kedua mangkuk itu kepada dua cowok di depannya.

"Punya kamu?" Tanya Luthfi.

"Tuh dibawa sama masnya, kalian ambil aja ini dulu," jawab Yuki.

Kedua cowok itu kompak tersenyum hangat, meskipun masih dibingungkan oleh sikap Yuki yang tidak membedakan keduanya.

*****

"Ki, rencana kamu mau lanjut di univ mana?" Tanya Arka saat perjalanan pulang mengantar Yuki.

"Belum tahu juga, maunya ikut temen aja sih," jawab Yuki.

"Ohiya, (kedua cowok di samping Yuki itu kompak menoleh) Luthfi kuliah kamu di Belanda gimana?" Tanya Yuki pada Luthfi yang sontak membuat Arka memalingkan wajah kesal.

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang