Jangan hanya karena selalu diberi maaf,
Anda lupa bahwa seseorang
mempunyai batas kesabaran.13 April 2020, 22:17
*****
"Huhh ... capeknya." Yuki baru saja sampai di tempat kerjanya, ia kelelahan habis berlari karena kesialan kembali menimpa dirinya.Ban motornya tiba-tiba saja bocor padahal jarak ke Minimarket sudah dekat, terpaksa ia mendorong motornya ke bengkel.
Dan sialnya lagi, ia sudah terlambat. Pergantian shift sudah 20 menit yang lalu.
"Aduhh, Yuki bodoh banget sih lu. Baru juga pertama masuk kerja udah telat aja," omel Yuki pada dirinya sendiri.
"Bismillah," ucapnya sambil mendorong pintu Minimarket.
"Kamu karyawan baru itu yah?" Tanya seorang wanita pada Yuki.
"Eh ... iya maaf saya telat," jawab Yuki gugup.
"Baru masuk aja udah telat, yang kek gini mau dipekerjakan," ucap wanita itu lagi dengan nada sinis.
"Maaf bu."
"Ibu? Emang muka gue setua itu apa. Asal lu tau yah gara-gara elu gue telat ketemu pacar gue tau nggak." wanita itu semakin marah-marah pada Yuki.
Tapi Yuki diam saja toh dia memang salah disini, seharusnya wanita itu sudah pergi bertemu pacarnya. Tapi tunggu ....
"Pacar? Nih emak-emak punya pacar? Gue kira anaknya udah selusin, pantas dandanya udah kek badut lepas, mau ketemu pacar toh," ejek Yuki dalam hati sambil menahan tawanya.
"Kamu Yuki yang karyawan baru itu yah?" Tanya seorang wanita lagi, dia karyawan yang dulu mengantarkan Yuki bertemu Luthfi.
"Iya mbak," jawab Yuki
Karyawan tersebut mendekati Yuki dan berbisik, "nggak usah dengerin dia, otak kanannya nggak berfungsi." ia pun terkekeh.
"Oh iya, nama gue Marsya," ucapnya sambil mengulurkan tanganya pada Yuki.
"Nama saya Vanidda Ayuki, panggil Yuki aja." Yuki menerima uluran tangan Marsya dan tersenyum.
"Santai ae bahasanya, supaya lebih akrab"
"Tapi kemarin?"
"Kemarin itu cuma pencintraan." bisik Marsya dan terkekeh.
"Yaudah yuk, gue anterin lu ganti baju."
*****
Waktu kerja Yuki sudah hampir selesai. Habis magrib pergantian shift lagi, dan Yuki pun sudah berganti pakaian.
"Eh Marsya kok gue nggak pernah liat si Bos sih?" Tanya Yuki.
"Oh si Bos mah kalau nggak ada yang penting nggak kesini, tapi biasanya setiap senin dia ngecek toko kok, paling bentar lagi juga datang," jawab Marsya masih sibuk bermain ponsel.
Tak lama Luthfi pun datang, penampilannya berbeda dari hari pertama saat Yuki menemuinya di ruangannya.
Malam ini ia hanya menggunakan kaos kebesaran dengan celana selutut, menambah kesan manis di mata Yuki yang hampir tak berkedip melihat Bosnya itu.
"Malam pak," sapa Yuki ramah.
Dan Luthfi hanya meliriknya sekilas lalu berjalan menuju ruangannya.
Yuki melototkan matanya tak percaya, ia sudah memberanikan diri menyapa Luthfi tapi Bosnya itu hanya mengabaikannya.
"Bwhahahahah." Marsya tertawa sangat kencang melihat ekspresi Yuki.
"Ishh ... rese lu." Yuki menoyor kepala Marsya yang masih sibuk meredakan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi (TAMAT)
Teen FictionBagaimana rasanya saat dihadapkan pada dua orang yang sama-sama berarti untuk hidupmu. Siapa yang akan kamu pilih saat diharuskan memilih? Ini tentang bertemunya tiga orang manusia dalam cinta yang sama. Yuki harus dihadapkan pada mantan kekasih yan...