Ketika jatuh cinta, seseorang yang biasanya diam bisa berubah menjadi banyak bicara. Aneh memang, tapi begitu kenyataannya.
14 April 2020, 11:46
*****
Sinar mentari perlahan masuk di kamar seorang gadis yang masih tertidur nyenyak. Kamar bernuansa pink biru itu kebetulan tak dipasangkan gordeng, memungkinkan cahaya matahari itu perlahan mengusik tidur si empu kamar."Engghhh." tidur Yuki mulai terusik dengan cahaya matahari itu, kamarnya berhadapan langsung dengan arah terbitnya matahari, membuat ia mau tak mau harus terbiasa dibangunkan oleh cahaya terpanas itu.
Yuki membuka mata, menatap sekitar, mencoba mengembalikan semua kesadarannya sehabis tidur, hingga....
"Omegat, kok gue bisa dirumah sih, gimana caranya? Perasaan semalem masih di ruangan Luthfi deh, oh Tuhann!!" Yuki segera bangkit dari tidurnya, membuka pintu dan berlari menuju lantai bawah, ia butuh penjelasan mengapa dirinya bisa tiba- tiba ada di rumah.
"Ma... mama!" Teriak Yuki tak melihat Halia di ruang tengah. Ia pun menuju dapur.
"Apa sih teriak-teriak Ki, masih pagi juga," omel Halia masih sibuk membuat nasi goreng untuk sarapan.
"Em... itu, anu ma?"
"Anu-anu, anu apa sih? Kamu tuh kalo ngomong yang jelas dong, bingung mama." Halia mulai memindahkan nasi goreng yang di panci ke mangkuk besar.
"Kaka belum mandi?" Tanya Abel yang tiba-tiba muncul bersama dengan Brama.
"Udah jam enam lewat loh Ki, kok belum mandi, Emang nggak sekolah?" Tanya Brama, biasanya putrinya itu sangat tidak ingin telat.
"Bentar pa, lagi mau nanya dulu," jawab Yuki masih menatap mamanya yang sibuk mempersiapkan sarapan.
"Daripada mau nanya yang nggak jelas, mending bantuin mama angkat ini ke meja makan," suruh Halia, anaknya itu hanya berdiam diri seperti patung tak membantunya sama sekali.
"Kak cowok semalem ganteng loh," celetuk Abel sambil terkekeh.
"Cowok?" Beo Yuki.
"Tadi malem itu kamu ketiduran, diantar sama nak Luthfi kesini," jelas Halia, yang melihat Yuki kebingungan.
"Abel dibeliin batagor enak banget, beda sama yang kak Yuki sering beli," cerocos Abel sambil menyendok nasi goreng ke piringnya.
"Kayaknya dia anak baik Ki, papa suka kamu berteman sama anak kayak dia," ucap Brama, jarang-jarang ia mempercayai teman cowok Yuki.
Farel saja yang notabenenya berteman baik dengan Yuki dan teman-temannya masih sering Brama curigai, dan Luthfi dengan mudahnya dipercayai olehnya.
"Papa nggak tau aja, gimana sadisnya tuh orang nyuruh gue beresin semua kekacauanya sampai ketiduran," omel Yuki dalam hati.
"Kok bengong, sana mandi habis itu sarapan," perintah Halia pada anaknya itu.
Yuki pun meninggalkan ruang makan dan menuju kamarnya untuk mandi, ia harus menyusun strategi untuk balas dendam pada Bos kejamnya itu.
*****
Seperti biasa, setiap hari selain senin SMA Jayawijaya melakukan apel pagi. Membuat beberapa murid kesal karena jatah gibahnya berkurang.
Belum lagi panas-panasan beberapa menit dan mendengar nasehat para guru yang temanya hanya itu berulang-ulang. Kalau nggak kerapian yah kebersihan lingkungan. Sekali-kali kek ganti tema, misalnya 'hal-hal yang membuat doi peka' atau 'cara-cara menjadi siswa idaman. Dijamin, bakal betah dah tuh siswa di lapangan. Kecuali panas, kalau itu nggak ada penawarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi (TAMAT)
Teen FictionBagaimana rasanya saat dihadapkan pada dua orang yang sama-sama berarti untuk hidupmu. Siapa yang akan kamu pilih saat diharuskan memilih? Ini tentang bertemunya tiga orang manusia dalam cinta yang sama. Yuki harus dihadapkan pada mantan kekasih yan...