15 - Kegaduhan

55 14 1
                                    

Orang yang meninggalkan biasanya kembali saat ia tak menemukan pengganti yang sepertimu.

30 April 2020, 19:17
*****
Yuki keluar dari kamar mandi di kamarnya, ia harus bersiap-siap secepat mungkin. Jika ia telat bisa-bisa ia dimakan mentah-mentah oleh Bosnya itu.

Sementara bersiap, Yuki tak henti-hentinya tersenyum mengingat perlakuan Arka sore tadi.

Bahkan Yuki tak menyangka jika Arka yang dingin dan kaku itu akan menembaknya dengan sangat manis.

Yuki pun tak menyangkan jika selama ini Arka menyukainya, benar-benar diluar logika.

Yuki mengingat-ngingat betapa bencinya ia dulu pada Arka yang selalu mencari masalah dengannya, sebenarnya bukan Arka yang mencari masalah, tetapi Yuki yang tak menyukai setiap hal yang dilakukan cowok itu.

Flashback

Seorang gadis tengah menatap kesal cowok yang tengah duduk santai di kantin, sepertinya ia tengah menunggu pesanan makanannya.

"Cari masalah tuh es balok," kesal Yuki.

Tempat yang Arka duduki saat itu memang tempat yang sering Yuki dan temannya pakai, karena memang sudah tak cocok dengan cowok itu, Yuki semakin kesal melihatnya yang seenak jidat mengambil tempatnya.

"Udah Ki, kan masih banyak yang tempat lain," ucap Ifi, ia tak ingin temannya itu membuat keributan di kantin.

"Nggak Fi, tuh orang emang cari masalah sama gue," kekesalan Yuki sudah sampai di ubun-ubun, yang ia pikirkan sekarang hanyalah ingin memberi pelajaran pada cowok yang mengambil tempat duduknya itu.

Yuki mulai berjalan menghampiri meja tempat Arka duduk.

"Wah...seru nihh!! Ayo ributt..ribut!!" Mela justru cekikikan kegirangan.

Ifi yang melihat tingkah Mela hanya menjitak kepalanya lalu geleng-geleng dan bersiap menonton pertunjukan KDRT Live.

Brakk

Arka yang sibuk menyuruput orange juicenya sedikit terkejut dengan gebrakan yang cukup keras di mejanya.

Arka mendongak, menatap gadis di depannya yang menampilkan wajah seperti ingin memakan orang.

Arka memutar bola matanya malas. Sungguh, ia malas berurusan dengan gadis ribet di depannya itu.

Tapi jika sudah seperti ini mau tak mau ia harus menghadapinya jika ia ingin masalahnya selesai.

"Apa?" Tanya Arka datar kembali fokus pada makanannya.

"Lu nanya kenapa? Nggak sadar?!"

Arka menyernyit bingung, sebisa mungkin ia menjauhi hal-hal yang menyangkut-pautkannya dengan gadis itu, lalu sekarang kesalahan apa yang ia perbuat?

Sungguh, Arka tak tahu.

Yuki yang melihat Arka tetap diam semakin kesal.

"Lu liat kursi dan meja ini." Yuki menunjuk meja dan kursi yang di pakai Arka.

"Ini tempat duduk gue sama temen gue," lanjut Yuki.

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang